Madiun (Antara Jatim) - PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun mendapat tambahan sebanyak tiga stasiun kereta api dari Daop 8 Surabaya per tanggal 1 Agustus 2016.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto, Kamis, mengatakan, ketiga stasiun kereta api tambahan tersebut adalah Stasiun Blitar, Garum, dan Talun.

"Saat ini masih proses peralihan administrasi. Untuk rute dan lintasannya menyusul," ujar Supriyanto kepada wartawan, di Madiun.

Menurut dia, alasan penambahan tiga stasiun dari wilayah Daop Surabaya ke Madiun tersebut adalah untuk memanfaatkan keberadaan dipo lokomotif dan dipo kereta yang ada di Stasiun Blitar. 

"Selain itu, manajemen PT KAI melihat potensi penumpang di wilayah Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek yang cukup bagus, namun tidak terakomodir. Sehingga digabung dengan Daop Madiun," kata dia.

Dengan penambahan tiga stasiun tersebut, maka Daop 7 Madiun kini mengelola 35 stasiun yang terdiri dari enam stasiun besar serta 29 stasiun sedang dan kecil. 

"Sebelumnya hanya lima stasiun besar, sekarang jadi enam stasiun besar karena ditambah dengan Stasiun Blitar," kata dia.

Adapun lima stasiun besar sebelumnya adalah Stasiun Madiun, Jombang, Kertosono, Kediri dan Tulungagung. Sedangkan Stasiun Garung dan Talun masuk ketegori stasiun sedang. 

Ia menjelaskan, meski mendapat tambahan pengelolaan stasiun, pihaknya belum berencana menambah personel. Ia mengaku masih memaksimalkan personel yang ada di wilayah Daop Madiun yang berjumlah sekitar 140 orang. 

Hal yang sama dengan rute kereta api yang melewati tiga stasiun tersebut. Pihaknya masih menggunakan rute dan sistem operasional kereta api yang lama. Yakni dua kereta lokal, KA Doho dan KA Penataran relasi Blitar-Surabaya.

Namun, pihaknya berencana mengubah rute KA Brantas dan Kahuripan. Dimana kedua kereta api tersebut selama ini masih berangkat dari Kediri, ke depan bisa diubah. KA Brantas yang semula relasi Kediri-Pasar Senen, Jakarta, bisa diubah jadi Blitar-Pasar Senen. 

"Begitu juga KA Kahuripan yang semula relasi Kediri-Kiaracondong Bandung, rencananya jadi Blitar-Kiaracondong. Sementara ini masih beroperasi dari Stasiun Kediri," terangnya.

Ia menambahkan, rute baru itu dijadwalkan mulai beroperasi pada Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Pihaknya berharap, dengan perubahan rute tersebut, penumpang dari Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar yang selama ini kurang terakomodir dapat terlayani dengan baik.

Dengan perubahan rute tersebut, diprediksi terjadi peningkatan penumpang hingga 30 persen pada KA Brantas dan KA Kahuripan yang biasanya mengangkut sekitar 800 orang naik menjadi 1.000 orang. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016