Madiun (Antara Jatim) -  Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat laju inflasi kota setempat pada Juli 2016 menjadi yang tertinggi di antara delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, yakni 0,85 persen dengan indeks harga konsumen 122,10.

Kepala BPS Kota Madiun Firman Bastian, Rabu mengatakan dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi. 

"Kota Madiun mengalami inflasi tertinggi dengan laju 0,85 persen dan IHK 122,10, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,42 persen dengan IHK sebesar 121,46," ujar Firman.

Menurut dia, inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya perubahan indeks harga konsumen pada semua kelompok pengeluaran.

Yakni, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,74 persen; diikuti kelompok bahan makanan sebesar 1,64 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,57 persen.

Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,51 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,26 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen.

"Beberapa komoditas mengalami gejolak yang signifikan karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah. Hal itu yang mendongkrak terjadinya inflasi," kata dia.

Adapun, komoditas yang dominan mempengaruhi terjadinya inflasi pada Juli 2016 di Kota Madiun, di antaranya kenaikan tarif angkutan antarkota, bawang merah, cabai rawit, upah pembantu rumah tangga, dan apel.

Sedangkan komoditas yang menekan laju inflasi antara lain turunnya harga telur ayam ras, semen, papaya, lele, dan nangka muda. 

Data BPS setempat mencatat, setelah Kota Madiun yang mengalami inflasi tertinggi di Jatim sebesar 0,85 persen, terdapat Kota Surabaya dengan inflasi sebesar 0,83 persen, Kota Kediri dan Kota Malang masing-masing sebesar 0,78 persen.

Kemudian Kabupaten Sumenep dan Kota Probolinggo masing-masing sebesar 0,63 persen, Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,43 persen, dan angka inflasi terendah terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,42 persen.  (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016