Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjadi tuan rumah pertemuan "International Conference on University-Community Engagement (ICON UCE 2016)" di Surabaya, 2-5 Agustus 2016.

"ICON UCE 2016 adalah konferensi internasional untuk berbagi pengalaman dan praktik lapangan hingga kisah sukses terkait keterlibatan universitas-komunitas dalam kegiatan bersama dari tingkat lokal hingga tingkat global," kata Ketua Panitia ICON UCE 2016 Nabiela Nayli, MHI., MA., di Surabaya, Selasa.

ICON UCE 2016 itu didukung "Supporting Islamic Leadership for Development (SILE/LLD) Project" atau sebuah proyek kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Kanada yang fokus pada penguatan kapasitas kepemimpinan di Lingkungan Pendidikan Tinggi Islam (Pendis).

Menurut Nabiela, konferensi ini juga memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan dari berbagai mitra yang bekerja sama untuk membuat inisiatif transformasi sosial yang inovatif dan kreatif.

Konferensi dua tahunan yang pertama kali diadakan di UIN Sultan Alaudin Makassar itu diharapkan dapat membangun jaringan yang lebih luas dan kemitraan menuju perubahan yang lebih berkelanjutan dalam masyarakat.

"Tema besar konferensi kali ini adalah Collaborative Creation Leads To Sustainable Change, atau sebuah upaya masyarakat menuju perubahan yang berkelanjutan," katanya.

Dalam konferensi ini, peserta mendapat kesempatan untuk berkontribusi dalam berbagai sesi interaktif, mulai dari workshop kinerja seni, dialog deliberatif untuk presentasi, sesi poster hingga kunjungan.

"Kegiatan utama diskusi akan terbagi dalam empat sesi panel dengan tema yang berbeda yang setiap sesi panel akan di-breakdown menjadi lima kelas untuk lebih memperdalam pembahasan terkait tema utama panel," katanya.

Tema-tema yang diangkat dalam Plennary Sessions tersebut yaitu Opportunities and Challenges of university-comunity engagement (peluang dan tantangan dari keterlibatan universitas-komunitas), dan The Innovative, sustainable and applied program of university comunity engagement (Program inovatif, berkelanjutan dan diterapkan keterlibatan universitas-komunitas).

Selain itu, Metods and approaches to strenthen university-comunity engagement (metode dan pendekatan untuk memperkuat keterlibatan universitas-komunitas), dan Critical evaluation on the policy, theoretic framework, and practice of university-communication engagement (Evaluasi kritis pada kebijakan, kerangka teori, dan praktik keterlibatan universitas-komunitas).

"Melalui konferensi ini, kami mencoba mentradisikan sebuah paradigma baru mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dari pengabdian masyarakat menjadi kemitraan masyarakat. Menurut kami, konsep ini mengisyaratkan adanya kesetaraan antara Universitas dan masyarakat dalam mendorong upaya perubahan yang berkelanjutan," kata anggota panitia, M. Helmi Umam, M.Hum.

Sementara itu, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. H. Abd A'la, M.Ag, mengaku UIN Sunan Ampel yang secara historis memiliki kedekatan dengan masyarakat itu bertekad untuk terus berperan aktif dan melakukan perubahan yang berkelanjutan dalam masyarakat, bangsa dan negara.

"Tentunya, kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, khususnya pemerintahan, dunia usaha, donor internasional maupun nasional akan dapat melengkapi kemitraan yang selama ini sudah terjalin antara kampus, masyarakat dan organisasi," katanya.

Senada dengan itu, Canadian Team Leader Sile, Lina Kalfayan, Ph. D, mengaku bangga dapat menjadi bagian dari konferensi tersebut. "Konferensi ini merupakan indikator suksesnya kerja sama Pemerintah Indonesia dan Kanada untuk mendorong kerja sama Perguruan Negeri, komunitas dan Sile," katanya.

Kegiatan yang dihadiri 350 peserta dari dalam dan luar negeri itu dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Soekarwo dan Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Syaifuddin, di Aula Graha Wicaksana Praja Lantai 8 Kantor Gubernuran Jawa Timur, serta dihadiri Sharin Armstrong, Director Development Indonesia dan ASEAN Embassy of Canada dan Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sandjojo BSEE. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016