Bojonegoro (Antara Jatim) - Harga berbagai macam beras di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, cenderung stabil tidak terpengaruh panen raya tanaman padi yang berlangsung di daerah setempat juga Tuban, dalam dua pekan terakhir.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan, harga beras biasanya akan cenderung naik kalau terjadi panen raya tanaman padi.
Tapi, menurut dia, panen raya tanaman padi di daerah setempat juga Tuban, yang merupakan tanaman padi musim kemarau justru mampu menahan harga beras tetap stabil, karena kualitasnya bagus.
"Kalau panen tanaman padi sekarang kualitas beras tidak bagus kemungkinan harga beras akan cenderung turun, apalagi stok melimpah," kata dia, dibenarkan pedagang beras lainnya di pasar setempat Nanang.
Bahkan, Kharis juga Nanang memperkirakan harga beras akan tetap stabil sampai pertengahan Agustus, disebabkan stoknya melimpah.
"Kalau setelah itu baru kemungkinan harga beras naik," ucap Kharis menegaskan.
Melimpahnya stok beras di tingkat pedagang, kata Kharis, mempengaruhi omzet penjualannya hanya mampu berkisar 3-5 ton per hari yang biasanya bisa sekitar 6-8 ton per hari.
"Memperoleh beras tidak sulit untuk kualitas medium tidak sulit. Saya bisa mengirimkan ke bulog sekitar 30 ton per harinya," ucap pedagang beras lainnya juga di pasar setempat Susanto menambahkan.
Data di pasar setempat juga Pasar Kota menyebutkan harga beras panenan baru berkisar Rp8.000-Rp8.500 per kilogram, dan harga beras untuk rakyat sejahtera (rastra) Rp7.200 per kilogram.
Harga beras kualitas super produksi Tuban, juga lokal berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, menyatakan harga gabah kualitas bawah berkisar Rp3.400-Rp3.500 per kilogram gabah kering panen (KGP) dan kualitas sedang berkisar Rp3.550-Rp3.600 per kilogram GKP.
"Pemantauan kami di lapangan harga gabah yang banyak berlaku pada panen tanaman padi sekarang ini berkisar Rp3.550-Rp3.600 per kilogram GKP," jelas dia.
Ia membenarkan kemungkinan harga gabah juga beras akan cenderung naik pada panen tanaman padi, Agustus, September dan Oktober.
"Ada tanaman padi sekitar 9.000 hektare yang panen Agustus dan setelah itu panen tanaman padi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo sekitar 15.000 hektare," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan, harga beras biasanya akan cenderung naik kalau terjadi panen raya tanaman padi.
Tapi, menurut dia, panen raya tanaman padi di daerah setempat juga Tuban, yang merupakan tanaman padi musim kemarau justru mampu menahan harga beras tetap stabil, karena kualitasnya bagus.
"Kalau panen tanaman padi sekarang kualitas beras tidak bagus kemungkinan harga beras akan cenderung turun, apalagi stok melimpah," kata dia, dibenarkan pedagang beras lainnya di pasar setempat Nanang.
Bahkan, Kharis juga Nanang memperkirakan harga beras akan tetap stabil sampai pertengahan Agustus, disebabkan stoknya melimpah.
"Kalau setelah itu baru kemungkinan harga beras naik," ucap Kharis menegaskan.
Melimpahnya stok beras di tingkat pedagang, kata Kharis, mempengaruhi omzet penjualannya hanya mampu berkisar 3-5 ton per hari yang biasanya bisa sekitar 6-8 ton per hari.
"Memperoleh beras tidak sulit untuk kualitas medium tidak sulit. Saya bisa mengirimkan ke bulog sekitar 30 ton per harinya," ucap pedagang beras lainnya juga di pasar setempat Susanto menambahkan.
Data di pasar setempat juga Pasar Kota menyebutkan harga beras panenan baru berkisar Rp8.000-Rp8.500 per kilogram, dan harga beras untuk rakyat sejahtera (rastra) Rp7.200 per kilogram.
Harga beras kualitas super produksi Tuban, juga lokal berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, menyatakan harga gabah kualitas bawah berkisar Rp3.400-Rp3.500 per kilogram gabah kering panen (KGP) dan kualitas sedang berkisar Rp3.550-Rp3.600 per kilogram GKP.
"Pemantauan kami di lapangan harga gabah yang banyak berlaku pada panen tanaman padi sekarang ini berkisar Rp3.550-Rp3.600 per kilogram GKP," jelas dia.
Ia membenarkan kemungkinan harga gabah juga beras akan cenderung naik pada panen tanaman padi, Agustus, September dan Oktober.
"Ada tanaman padi sekitar 9.000 hektare yang panen Agustus dan setelah itu panen tanaman padi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo sekitar 15.000 hektare," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016