Bojonegoro (Antara Jatim) - Puluhan petani dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta, melakukan studi banding budi daya tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan tembakau Jawa ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai usaha meningkatkan kemampuan budi daya mereka. 
    
Ketua rombongan petani dari Sleman , Agus Ichtiarso, di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan pemilihan lokasi studi banding dengan mempertimbangan perkembangan tanaman tembakau baik jenis Virginia VO dan Jawa, di daerah setempat cukup bagus.
    
Selain itu, lanjut dia, studi banding itu juga atas masukan dari Balai Penelitan Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang.
    
"Kami sudah melakukan studi banding ke Balittas Malang. Para petani kami ajak agar tahu pola budi daya tembakau di Bojonegoro termasuk pola kemitraan dengan pabrikan," jelas dia.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan tanaman tembakau di daerahnya antara lain, lokasinya di Kecamatan Turi, Kalasan, Prambanan, ngaglik, Sleman, dan Tempel, dengan luas berkisar 1.000-1.200 hektare per tahun.
    
Tanaman tembakau yang ada di daerahnya itu, lanjut dia, hampir semuanya merupakan tanaman tembakau jenis Jawa, dan hanya sebagian kecil jenis Virginia VO.
    
"Tanaman tembakau jenis Virginia VO hanya sedikit. Luas tanaman tembakau di daerah kami sulit berkembang," ucapnya.
    
Mengenai pemasarannya, menurut dia, dibeli berbagai pabrikan rokok, antara lain, PT Gudang Garam, PT Djarum Kudus, juga pabrik rokok lainnya.
    
Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro Khoirul Insan, menjelaskan para petani dari Sleman melakukan studi banding di daerahnya selama tiga hari.
    
Selain melihat langsung tanaman tembakau di daerahnya, lanjut dia, para petani Sleman juga diajak di lokasi sekolah lapangan tanaman tembakau di Kecamatan Sugihwaras.
    
"Petani Sleman juga kami ajak mengetahui pola kemitraan para petani dengan  PT Sedana Arif Nusa (PT HM Sampoerna)," jelas dia.
    
Ia menyebutkan lokasi areal tanaman tembakau kemitraan tersebut, antara lain, di Kecamatan Tambakrejo, Ngraho, Padangan, Purwosari, Ngasem, dan Kasiman, dengan luas sekitar 500 hektare.
    
"Benih tembakau disediakan, juga alat perajang dan semua produksi tembakau rajangan yang dihasilkan dibeli semua oleh PT Sedana Arif Nusa," jelas dia.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016