Madiun (Antara Jatim) - Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha Madiun melakukan simulasi penanganan teroris di Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Madiun yang terletak di Jalan Pahlawan, Rabu.

Simulasi dilakukan seolah-olah kantor BRI setempat dikuasai oleh teroris yang memiliki senjata api. Para teroris tersebut juga diibaratkan menyadera karyawan dan nasabah bank.

Kemudian, pasukan Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha Madiun datang melakukan penyerangan dan berusaha mengasai kembali aset negara yang sempat dikuasai teroris. Setelah terjadi baku tembak, teroris berhasil dilumpuhkan dan para sandera juga terselamatkan.

Komandan Batalyon Infteri Para Raider 501/BY Madiun Letkol Infanteri Teadi Aulia Mulauji mengatakan simulasi tersebut bertujuan untuk menguji kemampuan para pasukan raider dalam membebaskan tawanan dari teroris setelah kesatuannya mendapat tambahan kualifikasi khusus sebagai pasukan penanggulangan teroris atau tim gultor.

"Sebelumnya, Yonif 501 hanya melakukan lintas udara khusus penerjunan. Namun sekarang ditambah kemampuannya dengan kemampaun raider yang dibekali kualifikasi khusus yang namanya gultor atau penanggulangan teror," ujar Teadi kepada wartawan.

Simulasi berjalan lancar, bahkan para nasabah bank sempat ketakutan karena dikira benar-benar serangan teroris ataupun perampok bank.

"Saya benar-benar takut. Saat itu saya sedang berada di kasir, tiba-tiba ada tembakan. Ada yang bilang rampok dan saya langsung bersembunyi di toilet karena takut terkena tembakan," kata seorang nasabah  Yunarti.

Hal yang sama juga dialami oleh para nasabah lainnya. Mereka baru sadar jika kejadian itu hanya simulasi setelah banyak para pengunjung yang melakukukan foto atau "selfie" dengan para pasukan raider.

Tidak hanya dengan pasukan raider, para nasabah juga berfoto di sekitar alutsista yang dibawa dalam simulasi tersebut.  

Setelah simulasi selesai, pelayanan transaksi keuangan di BRI Cabang Madiun kembali normal seperti biasa. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016