Sidoarjo (Antara Jatim) - Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mendorong petani tambak di kabupaten
setempat untuk menebar bibit ikan nila saat curah hujan tinggi seperti
yang terjadi akhir-akhir ini.
Kepala Bidang Sumber Hayati Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Alfi Handayani mengatakan saat curah hujan tinggi seperti sekarang ini ada kecenderungan kondisi air tambak lebih tawar dan tidak begitu asin.
"Kondisi ini memang lebih cocok jika ditebar dengan ikan nila atau ikan mujair jika dibandingkan harus ditebar dengan benih ikan lainnya seperti bandeng dan juga udang," katanya di Sidoarjo, Jumat.
Namun demikian, kata dia, para petani tambak udang sendiri juga harus pintar-pintar untuk mengatur dan melihat kondisi air sebelum benih tersebut ditebar.
"Mungkin untuk tambak yang dekat dengan laut masih bisa untuk ditebar benih bandeng dan juga udang, tetapi untuk wilayah yang agak jauh dengan laut mungkin pilihan terbaik adalah nila dan mujair yang sama-sama memiliki nilai ekonomis tinggi," katanya.
Ia mengatakan, saat terjadinya anomali cuaca seperti sekarang ini memang menjadi tantangan tersendiri petani tambak untuk menentukan tebar ikan apa yang pas digunakan.
"Kami juga terus melakukan pendampingan kepada para petani tambak supaya hasil budi daya yang dihasilkan bisa lebih maksimal meskipun kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini," katanya.
Ia mengatakan, pada saat terjadinya perubahan iklim yang terjadi di Sidoarjo ini memang mengganggu waktu tebar ikan yang ada di wilayah pesisir di Sidoarjo.
"Tambak yang seharusnya diisi oleh bandeng dan udang terpaksa harus ditunda dahulu, karena media tebar dalam hal ini tambak masih belum bisa dikeringkan dan juga air yang digunakan untuk mengisi tambak juga kurang asin," katanya.
Ia mengatakan, yang bisa dilakukan oleh petani tambak saat ini salah satunya adalah menunggu supaya intensitas hujan yang turun di wilayah tambak berkurang supaya waktu tebar bisa maksimal.
"Namun, kalau intensitas hujan yang turun di wilayah tersebut masih tinggi, mau tidak mau ya harus menebar jenis ikan yang lebih tawar seperti nila dan juga mujair itu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kepala Bidang Sumber Hayati Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Alfi Handayani mengatakan saat curah hujan tinggi seperti sekarang ini ada kecenderungan kondisi air tambak lebih tawar dan tidak begitu asin.
"Kondisi ini memang lebih cocok jika ditebar dengan ikan nila atau ikan mujair jika dibandingkan harus ditebar dengan benih ikan lainnya seperti bandeng dan juga udang," katanya di Sidoarjo, Jumat.
Namun demikian, kata dia, para petani tambak udang sendiri juga harus pintar-pintar untuk mengatur dan melihat kondisi air sebelum benih tersebut ditebar.
"Mungkin untuk tambak yang dekat dengan laut masih bisa untuk ditebar benih bandeng dan juga udang, tetapi untuk wilayah yang agak jauh dengan laut mungkin pilihan terbaik adalah nila dan mujair yang sama-sama memiliki nilai ekonomis tinggi," katanya.
Ia mengatakan, saat terjadinya anomali cuaca seperti sekarang ini memang menjadi tantangan tersendiri petani tambak untuk menentukan tebar ikan apa yang pas digunakan.
"Kami juga terus melakukan pendampingan kepada para petani tambak supaya hasil budi daya yang dihasilkan bisa lebih maksimal meskipun kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini," katanya.
Ia mengatakan, pada saat terjadinya perubahan iklim yang terjadi di Sidoarjo ini memang mengganggu waktu tebar ikan yang ada di wilayah pesisir di Sidoarjo.
"Tambak yang seharusnya diisi oleh bandeng dan udang terpaksa harus ditunda dahulu, karena media tebar dalam hal ini tambak masih belum bisa dikeringkan dan juga air yang digunakan untuk mengisi tambak juga kurang asin," katanya.
Ia mengatakan, yang bisa dilakukan oleh petani tambak saat ini salah satunya adalah menunggu supaya intensitas hujan yang turun di wilayah tambak berkurang supaya waktu tebar bisa maksimal.
"Namun, kalau intensitas hujan yang turun di wilayah tersebut masih tinggi, mau tidak mau ya harus menebar jenis ikan yang lebih tawar seperti nila dan juga mujair itu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016