Tulungagung (Antara Jatim) - Jajaran Kepolisian Sektor Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur menyelidiki penemuan mayat bayi laki-laki yang ditemukan mengambang di pintu air cekdam Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Minggu.
"Kasus ini masih diselidiki terkait pelaku serta motifnya," kata Kapolsek Rejotangan AKP Alpho Gohan di Tulungagung.
Belum ada satupun tersangka ditetapkan. Alpho mengatakan, pihaknya saat ini fokus melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dari warga sekitar lokasi penemuan mayat bayi maupun berkordinasi dengan jaringan perangkat desa.
"Kami masih telusuri dengan mengidentifikasi warga yang sebelumnya diketahui hamil, melalui perangkat desa di seluruh wilayah Kecamatan Rejotangan maupun sekitarnya. Terutama yang berada di sekitar jalur sungai," ujarnya.
Berdasar hasil olah tempat kejadian perkara maupun visum luar, Alpho mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Ia menduga bayi laki-laki yang ditemukan mulai membusuk tersebut dibuang oleh saat kondisi baru lahir.
"Tanda-tanda itu terlihat dari tali pusar yang masih belum terpotong dan masih menempel di perut korban," katanya.
Alpho Gohan mengatakan, berdasar hasil otopsi diketahui bayi tersebut memiliki panjang 52 centimeter dan berat badan sekitar 3,3 kilogram.
Jasad bayi yang diperkirakan baru berumur sehari tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Buntaran Solikhan Mashuri (48) saat yang bersangkutan melintas di dekat pintu air cekdam Desa Buntaran, Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kasus ini masih diselidiki terkait pelaku serta motifnya," kata Kapolsek Rejotangan AKP Alpho Gohan di Tulungagung.
Belum ada satupun tersangka ditetapkan. Alpho mengatakan, pihaknya saat ini fokus melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dari warga sekitar lokasi penemuan mayat bayi maupun berkordinasi dengan jaringan perangkat desa.
"Kami masih telusuri dengan mengidentifikasi warga yang sebelumnya diketahui hamil, melalui perangkat desa di seluruh wilayah Kecamatan Rejotangan maupun sekitarnya. Terutama yang berada di sekitar jalur sungai," ujarnya.
Berdasar hasil olah tempat kejadian perkara maupun visum luar, Alpho mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Ia menduga bayi laki-laki yang ditemukan mulai membusuk tersebut dibuang oleh saat kondisi baru lahir.
"Tanda-tanda itu terlihat dari tali pusar yang masih belum terpotong dan masih menempel di perut korban," katanya.
Alpho Gohan mengatakan, berdasar hasil otopsi diketahui bayi tersebut memiliki panjang 52 centimeter dan berat badan sekitar 3,3 kilogram.
Jasad bayi yang diperkirakan baru berumur sehari tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Buntaran Solikhan Mashuri (48) saat yang bersangkutan melintas di dekat pintu air cekdam Desa Buntaran, Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016