Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 15 pasangan mesum hasil razia petugas gabungan Pemkot dan Polrestabes Surabaya di sejumlah hotel diamankan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos)  Keputih Surabaya.
      
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Liponsos Keputih  Erni Lutfia, di Surabaya, Jumat, mengatakan baru-baru ini pihaknya mendapatkan kiriman  15 pasangan mesum. Mereka ini ditangkap petugas  gabungan karena tidak bisa menunjukkan kartu identitas resmi sebagai pasangan suami istri.
      
"Jadi pasangan mesum yang dititipkan di sini cukup beragam dari berbagai  kalangan, umur,  dan juga daerah. Ada yang dari Surabaya dan juga luar daerah," katanya.
       
Menurut dia, mereka yang ditangkap itu akan diinapkan sampai ada orang tua atau keluarganya yang menjemput. “Begitu ada keluarganya datang sambil membawa bukti kartu keluarga, ya dipersilahkan pulang. Biasanya tidak sampai nginap beberapa hari. Biasanya ketangkap malam, paginya sudah ada keluarganya yang jemput,” katanya.
       
Ia menambahkan banyaknya pasangan yang digaruk menjadi fenomena menarik.  Sebab,  bulan Ramadhan, ternyata masih banyak orang yang melakukan maksiat.
        
"Jadi jumlah pasangan mesum yang dititipkan di sini, lebih banyak dari  PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) yang ditangkap petugas. Kalau PMKS seperti gelandangan,  pengemis, anak jalanan dan pengamen, jumlah sedikit yang masuk ke sini sekarang ini. Paling satu atau dua saja," katanya.
     
Ia mengatakan  sekarang ini jumlah  PMKS yang menghuni Liponsos mencapai 1.548 orang.   Sedangkan yang paling banyak adalah orang gila atau psikotik yang mencapai 1.350-an. Sedangkan sisanya adalah gelandangan, pengemis, dan pengamen,
          
Diakui, jumlah tersebut cukup banyak sehingga Liponsos mengalami overload. Sebab, kapasitas liponsos hanya sekitar 800 orang. Maka sekarang ini dilakukan sejumlah  pembangunan di sana. 
      
"Sekarang ada pembangunan di liponsos agar bisa menampung  semua PMKS  yang ada," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016