Madiun (Antara Jatim) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) 7 Madiun sedang melakukan perbaikan sejumlah gerbong rusak yang akan dipergunakan untuk angkutan Lebaran tahun 2016. 

Kepala Dipo Perawatan PT KAI Daop 7 Madiun Prayitno, Rabu, mengatakan, perbaikan yang dilakukan meliputi perawatan secara berkala maupun perbaikan karena kerusakan yang mendadak.

"Setiap gerbong yang masuk dipo maka waktunya perawatan ataupun perbaikan. Itu nanti ada panduan "cek list" mana yang perlu diganti atau diperbaiki," ujar Prayitno kepada wartawan.

Menurut dia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perbaikan dan perawatan tersebut antara lain, penggantian pelumas, interior, sistem kelistrikan, perbaikan AC, perbaikan rem, perbaikan roda, dan penyemprotan bogi kereta.

Adapun penyemprotan pada bogi kereta bertujuan untuk mencari titik keretakan. Sehingga dapat segera dilakukan perbaikan jika ada keretakan.

Proses perbaikan akan terus dikebut agar gerbong-gerbong yang dalam masa perawatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung angkutan Lebaran 2016 mulai H-10 mendatang.

Prayitno menambahkan, Dipo Perawatan Daop Madiun juga menyediakan sejumlah suku cadang seperti roda dan rem kereta. Hal itu untuk mengantispasi kebutuhan mendesak akibat peningkatan jam pemakaian selama arus mudik dan balik lebaran.

Sementara, Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto, mengatakan, selain perawatan dan perbaikan rutin, pihaknya juga melakukan berbagai persiapan lain dalam menyambut masa angkutan Lebaran 2016.

"Di antaranya perbaikan jalur kereta api di wilayah Daop Madiun, baik secara berkala maupun pada jalur yang dianggap rawan. Seperti rawan ambles dan banjir," kata Supriyanto.

Supriyanto mengatakan, terdapat beberapa jalur di wilayahnya yang rawan ambles. Hal itu karena kontur tanah di lokasi setempat tergolong labil, terlebih saat musim hujan.

"Lintasan rawan ambles tersebut di antaranya terdapat di antara jalur Stasiun Madiun-Babadan, Stasiun Babadan-Caruban, dan Stasiun Nganjuk-Sukomoro. Daerah-daerah itu karena kontur tanahnya labil sehingga rawan ambles," kata dia.

Guna mengantispasi hal tersebut, pihaknya terus melakukan perawatan di sepanjang jalur kereta api wilayahnya. Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan lintasan kereta api selama 24 jam. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016