Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menegaskan pemerintah kota mengalokasikan program beasiwa pendidikan untuk mahasiswa berprestasi yang secara ekonomi keluarganya kurang mampu hingga 1.500 kuota.
"Target kami banyak, kami siapkan 1.500 dan sekarang dioptimalkan," katanya di sela-sela pemberian beasiswa pendidikan di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan, pemerintah memang membuat beragam terobosan untuk membantu mahasiwa berprestasi yang secara ekonomi keluarganya kurang mampu. Beasiswa itu diberikan untuk mereka yang kuliah di dalam negeri maupun di luar negeri.
Menurut dia, program ini juga sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan di Kota Kediri. Ia tidak ingin, jika anak-anak dari keluarga yang tidak mampu tidak bisa melanjutkan pendidikan, hanya karena tidak ada biaya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kemiskinan harus dipotong. Kemiskinan terkadang secara turun temurun, sehingga dengan anaknya tersebut dibantu, taraf keilmuan anak itu bisa menjadi lebih baik, sehingga bisa mengangkat keluarga.
"Kami tidak ingin apabila ada warga yang tidak mampu di Kota Kediri, anaknya juga ikut tidak mampu. Kami ingin dukung dengan dana, supaya bisa kuliah dengan bagus dan jika selesai harapannya bisa mengangkat keluarga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri Siswanto mengemukakan sejak 2014 hingga sekarang, ada sekitar 100 mahasiswa yang sudah mendapatkan program beasiswa pendidikan itu, padahal kuota masih banyak, dimana dialokasikan hingga 1.500 mahasiswa.
Ia juga menambahkan, syarat untuk mengajukan tersebut tidak terlalu sulit, di antaranya yang bersangkutan harus kuliah di perguruan tinggi negeri, dari keluarga kurang mampu, serta berprestasi.
"Kami memang prioritaskan keluarga kurang beruntung. Dapatnya juga beragam, sesuai dengan kebutuhan, ada yang Rp6 juta, Rp10 juta, maupun Rp15 juta per tahun," ujarnya.
Ia berharap, mahasiswa di Kota Kediri yang berprestasi dan dari keluarga tidak mampu, agar tidak patah semangat ketika tidak mempunyai dana. Pemerintah bersedia memberikan beasiswa, agar yang bersangkutan bisa melanjutkan pendidikannya. Ia pun mengatakan, mahasiswa yang sudah mendapat pun bisa mengajukan kembali, namun harus bisa mempertahankan prestasinya.
Dalam kunjungannya, Wali Kota bertemu dengan dua keluarga dari mahasiswa penerima itu, yaitu Tanuya Mayasari (19) warga Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, mahasiswa STAIN Kediri, serta Wiretno (20), warga Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, mahasiswa di Unair Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016