Malang (Antara Jatim) - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang, selama Januari hingga Juni 2016 meningkat tajam dibandingkan tahun lalu, yakni 300 kasus dan 10 penderita diantaranya meninggal dunia.

"Selama kurun waktu satu tahun 2015, jumlah penderita hanya 289 orang, namun tahun ini baru berjalan enam bulan sudah mencapai 300 kasus dan 10 penderita tidak tertolong nyawanya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang Dr dr Asih Tri Rahmi Nuswantari di Malang, Jawa Timur, Senin.

Menurut Asih, meski belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB), kasus demam berdarah di wilayah itu hingga mendekati akhir Juni ini menunjukkan perkembangan yang menghawatirkan. Apalagi, jumlah yang meninggal juga bertambah. Sepanjang tahun lalu hanya tiga orang, sementara pada pertengahan tahun ini sudah mencapai 10 orang.

Kondisi tersebut, kata Asih, harus diwaspadai. Jika tidak, tak menutup kemungkinan hingga akhir tahun ini jumlah itu akan terus bertambah dan tercatat sebagai KLB DBD. Peningkatan jumlah penderita tersebut, salah satunya disebabkan cuaca cenderung hujan seperti saat ini membuat potensi perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Kasus DBD, katanya, juga merata di seluruh wilayah kecamatan. Oleh karena itu, warga harus mengantisipasi supaya kasus ini tidak terus berkembang dan bisa ditanggulangi. Saat ini Dinkes juga terus memenuhi permintaan pengasapan alias fogging. Jumlah pastinya berapa kali belum direkapitulasi. Fogging bisa dilakukan langsung oleh tiap Puskesmas yang memiliki alat.

Ia mengaku banyak permintaan fogging warga yang setengah-setangah. Artinya, warga meminta pengasapan hanya di area luar rumah, padahal kondisinya tak bisa seperti itu. "Fogging harus dilakukan menyeluruh, sebab kalau tidak, nyamuk bisa jadi tambah kebal dan dampaknya pada manusia jika digigit akan lebih berbahaya," tuturnya.

Dinkes juga mengimbau kepada warga agar turut serta dalam aksi mencegah DBD dengan ikut membersihkan lingkungan dari genangan air agar jentik nyamuk tidak tumbuh. Warga juga harus proaktif, jika memang dirasa ada yang perlu fogging, segera lapor ke Dinkes atau Puskesmas terdekat.

Menanggapi peningkatan jumlah kasus DBD yang cukup tajam itu, Wali Kota Malang MochAnton mengatakan ia sudah menginstruksikan kepada Dinkes segera mengambil langkah agar DBD tidak menjadi wabah atau KLB.

"Memang cuaca hujan ini sangat berpotensi untuk penyebaran penyakit DBD, tapi saya sudah perintahkan Dinkes agar segera ambil tindakan, selain itu warga juga harus turut bersama menjaga kebersihan lingkungannya," ucapnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016