Malang (Antara Jatim) - Pasokan elpiji 3 kilogram di wilayah Malang Raya selama menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran 1437 Hijriah ditambah sekitar 10 persen dari rata-rata penyaluran pada hari-hari normal di wilayah itu.
Area Manager Communication and Relation Pertamina Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Heppy Wulansari dalam rilisnya yang diterima Antara di Malang, Jumat, menyebutkan untuk mengantisipasi peningkatan permintaan elpiji saat Ramadan dan Lebaran 2016, pihaknya menyiapkan tambahan hingga 10 persen dari rata-rata penyaluran normal di wilayah Malang rata yang mencapai 9.977 MT.
"Selama bulan Ramadhan dan Lebaran, berdasarkan realisasi konsumsi pada tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan masyarakat akan produk LPG khususnya ukuran 3 kilogram (bersubsidi) meningkat. Peningkatan permintaan tersebut rata-rata sekitar 10 pesren dari kebutuhan harian," ujarnya.
Ia mengemukakan selain elpiji 3 kilogram, Pertamina juga menambah pasokan elpiji nonsubsidi, yakni elpiji 12 kg dan Bright Gas sebesar 6,5 persen dari rata-rata pasokan normal. Ini untuk memastikan kebutuhan pengguna elpiji 12 kg dan Bright Gas terus terpenuhi selama masa-masa puncak kebutuhan.
"Kami pastikan harga jual elpiji 3 kilogram bersubsidi di lembaga penyalur resmi Pertamina, yakni pangkalan elpiji, SPBU atau modern outlet sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan sebesar Rp16 ribu per tabung," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, jumlah pangkalan elpiji Pertamina di wilayah Malang Raya mencapai 1.828 pangkalan, sedangkan untuk SPBU yang menjual elpiji sebanyak 40 outlet dan modern outlet sebanyak 44 outlet.
"Harapan kami, dengan adanya tambahan pasokan 10 persen untuk elpiji bersubsidi dan 6,5 persen nonsubsidi ini, masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkan elpiji, sehingga ibadah puasanya tanpa merasa khawatir akan kesulitan mendapatkan elpiji. Kami jamin tidak akan sampai terjadi kelangkaan elpiji selama buan Puasa hingga Lebaran nanti," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Area Manager Communication and Relation Pertamina Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Heppy Wulansari dalam rilisnya yang diterima Antara di Malang, Jumat, menyebutkan untuk mengantisipasi peningkatan permintaan elpiji saat Ramadan dan Lebaran 2016, pihaknya menyiapkan tambahan hingga 10 persen dari rata-rata penyaluran normal di wilayah Malang rata yang mencapai 9.977 MT.
"Selama bulan Ramadhan dan Lebaran, berdasarkan realisasi konsumsi pada tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan masyarakat akan produk LPG khususnya ukuran 3 kilogram (bersubsidi) meningkat. Peningkatan permintaan tersebut rata-rata sekitar 10 pesren dari kebutuhan harian," ujarnya.
Ia mengemukakan selain elpiji 3 kilogram, Pertamina juga menambah pasokan elpiji nonsubsidi, yakni elpiji 12 kg dan Bright Gas sebesar 6,5 persen dari rata-rata pasokan normal. Ini untuk memastikan kebutuhan pengguna elpiji 12 kg dan Bright Gas terus terpenuhi selama masa-masa puncak kebutuhan.
"Kami pastikan harga jual elpiji 3 kilogram bersubsidi di lembaga penyalur resmi Pertamina, yakni pangkalan elpiji, SPBU atau modern outlet sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan sebesar Rp16 ribu per tabung," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, jumlah pangkalan elpiji Pertamina di wilayah Malang Raya mencapai 1.828 pangkalan, sedangkan untuk SPBU yang menjual elpiji sebanyak 40 outlet dan modern outlet sebanyak 44 outlet.
"Harapan kami, dengan adanya tambahan pasokan 10 persen untuk elpiji bersubsidi dan 6,5 persen nonsubsidi ini, masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkan elpiji, sehingga ibadah puasanya tanpa merasa khawatir akan kesulitan mendapatkan elpiji. Kami jamin tidak akan sampai terjadi kelangkaan elpiji selama buan Puasa hingga Lebaran nanti," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016