Ngawi (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur memantau harga dan mengawasi peredaran barang di pasar tradisional dan modern wilayah setempat yang cenderung naik selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran tahun 2016.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Ngawi Suradji, Kamis, mengatakan, pemantauan tersebut bertujuan untuk mengetahui fluktuasi harga kebutuahn pokok selama puasa dan jelang lebaran yang cenderung naik akibat banyaknya permintaan masyarakat.

"Selain itu juga untuk mengawasi makanan dan minuman agar layak konsumsi. Tingginya permintaan konsumen terkadang dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk meraih keuntungan yang tidak wajar," ujar Suradji kepada wartawan.

Menurut dia, hasil pantauan, memang terjadi kenaikan harga untuk sejumlah komoditas. Kenaikan paling tinggi terjadi pada gula pasir yang saat ini mencapai Rp16.000 per kilogram dari sebelumnya sekitar Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.

Selain itu, harga daging ayam potong, daging sapi, dan telur ayam ras juga terpantau mulai naik. Dimana harga daging ayam potong mencapai Rp30.000 per kilogram, daging sapi Rp100.000 per kilogram, dan telur ayam ras mencapai Rp22.000 per kilogram.

Suradji menambahkan, kegiatan pemantauan tersebut juga bertujuan untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan makanan dan minuman sepanjang bulan puasa hingga lebaran mendatang.

Meski harga sejumlah kebutuhan pokok mulai naik, pihaknya menjamin stok barang di pasaran Ngawi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2016 sangat cukup.

Guna menurunkan harga, pihaknya menggandeng Disperindag Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar selama bulan Ramadhan berlangsung hingga awal Juli mendatang.

"Adapun sejumlah komoditas yang dijual dalam operasi pasar, antara lain, beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu. Semuanya dijual dengan harga yang lebih murah dari pasaran," tambahnya.

Untuk beras, gula pasir, dan minyak goreng, harga dalam operasi pasar akan disubsidi masing-masing Rp1.250 per kilogram. Sedangkan tepung terigu disubsidi Rp1.000 per kilogram. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016