Surabaya (Antara Jatim) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya menyarankan pemerintah kota setempat segera membuat waduk untuk mengantisipasi agar tidak terjadi banjir akibat hujan deras seperti yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Pahlawan pada Senin (30/5) malam.
    
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri, di Surabaya, Jumat, mengatakan banjir terjadi karena ketersediaan waduk tidak memadai. Waduk dan bozem yang berfungsi menahan air jumlahnya belum cukup.
    
"Akibatnya, pembuangan air tidak memadai. Surabaya ini butuh waduk, ini yang perlu di perhatikan Pemkot," katanya.
    
Menurut dia, masalah hilir yang berfungsi sebagai pembuangan air berperan vital. Sungai-sungai di Surabaya sudah tidak mampu menerima debit air yang cukup tinggi.
    
Ia menjelaskan kualitas kontur tanah di Surabaya tidak mampu menyerap air lebih dari 10 persen. Sebab, tanahnya padat liat, terutama di kawasan Surabaya barat.
    
"Dari kajian Belanda dulu, yang paling tidak bisa menyerap air itu di Surabaya barat," katanya.
    
Dia mengatakan keberadaan rumah pompa juga belum maksimal. Meski jumlahnya mencapai 58, namun tidak semuanya berfungsi dengan baik. Apalagi saat banjir dua hari yang lalu, beberapa mesin pompa macet.
    
Karena itu, lanjut dia, pihaknya memandang Pemkot Surabaya belum berhasil menangani masalah banjir. Padahal, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan saat hearing dengan komisi C sudah menyatakan Surabaya siap menghadapi hujan.
    
"Besok (3/6) kita panggil Dinas Bina Marga untuk evaluasi, kalau memang banyak Rumah pompa yang gak fungsi, berarti Dinas Bina Marga bohong," katanya.
    
Anggota komisi C Vinsensius mengatakan selain rumah pompa tidak berfungsi maksimal, beberapa drainase di Surabaya tidak terkoneksi. Akibatnya, air meluber ke jalan-jalan dan Rumah warga.
    
"Kita akan cek rumah pompa, mana yang berfungsi mana yang rusak," katanya.
    
Awey menjelaskan sistem drainase master plain (SDMP) yang dimiliki Pemkot Surabaya dibuat 10 tahun lalu. Padahal laju perkembangan pembangunan di Kota Pahlawan cukup pesat.
    
"SDMP Surabaya itu tidak update, makanya pantas kalau ada drainase yang tidak terkoneksi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016