Madiun (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun memantau harga dan mengawasi peredaran barang di pasar tradisional dan pasar modern wilayah setempat yang cenderung naik menjelang bulan Ramadhan tahun 2016.

Kepala Disperindagkoppar Kota Madiun Sudandi, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kepedulian pemerintah untuk mengetahui harga dan kualitas barang yang dijual para pedagang. Sehingga barang yang dijual di pasar masih terjangkau dan tidak sampai meresahkan masyarakat.

"Hasil pantauan, memang terjadi kenaikan harga untuk sejumlah komoditas. Kenaikan paling tinggi terjadi pada minyak goreng yang mencapai 50 persen dan gula pasir yang mencapai 30 persen dari harga sebelumnya. Petugas di lapangan terus memantaunya," ujar Sudandi kepada wartawan.

Menurut dia, kegiatan pemantauan tersebut juga bertujuan untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan makanan sepanjang bulan puasa hingga lebaran. Sebab, kenaikan harga juga dipicu oleh kondisi stok barang di pasaran yang cepat berubah akibat tingginya permintaan selama bulan puasa dan lebaran.

Selain itu, kenaikan harga juga dipengaruhi oleh proses distribusi dari tingkat produsen ke konsumen. Seperti dipengaruhi akomodasinya, arus angkutannya, ataupun proses produksinya.

Meski harga sejumlah kebutuhan pokok mulai naik, pihaknya menjamin hingga kini stok barang di pasaran Kota Madiun menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2016 sangat cukup. 

Sementara, pantauan di pasaran, sejumlah komoditas yang harganya tinggi di antaranya, harga daging sapi mencapai Rp100.000 per kilogram, telur ayam Rp21.000 per kilogram, dan daging ayam broiler Rp32.000 per kilogram.

Lalu, gula pasir Rp16.000 per kilogram, minyak goreng Rp12.000 per kilogram, beras jenis premium Rp11.000 per kilogram, dan sejumlah lainny Guna menurunkan harga, pihaknya dengan menggandeng Disperindag Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar selama bulan Ramadhan berlangsung yang dimulai sejak tanggal 28 Mei lalu. 

"Adapun sejumlah komoditas yang dijual dalam operasi pasar, antara lain, beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu. Semuanya dijual dengan harga yang lebih murah dari pasaran," tambahnya.

Untuk beras, gula pasir, dan minyak goreng, harga dalam operasi pasar akan disubsidi masing-masing Rp1.250 per kilogram. Sedangkan tepung terigu disubsidi Rp1.000 per kilogram.  (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016