Surabaya (Antara) - Sebanyak 14 Buruh Migran Indonesia (BMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dinyatakan lulus dari Universitas Terbuka (UT) di Taiwan, meski mereka kuliah sambil bekerja.

"Tahun ini (2016), Universitas Terbuka di Taiwan memiliki lulusan pertama yakni 14 mahasiswa dari tiga program studi (prodi)," kata Pembantu Rektor III UT Taiwan, Aminudin Zuhairi PhD, kepada Antara melalui surat elektronik dari Taiwan, Minggu.

Ke-14 mahasiswa itu berasal dari prodi Ilmu Komunikasi (dua orang), Manajemen (8), dan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemah (4).  Dua lulusan lain telah diwisuda di Jakarta pada 5 April 2016, karena keduanya telah kembali ke Indonesia.

Namun, 12 wisudawan yang masih berada di Taiwan mengikuti Upacara Penyerahan Ijazah di kantor Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei pada 29 Mei 2016.

Dalam penyerahan ijazah itu, Aminudin Zuhairi didampingi Kepala KDEI di Taipei, Arief Fadillah; Kepala Bidang Ketenagakerjaan KDEI, Devriel Sogia; dan Kepala Bidang Pariwisata dan Perhubungan KDEI (untuk fungsi pendidikan), Agung Sepande.

Kepada para wisudawan, Aminudin mengungkapkan rasa bangga dan berharap ilmu yang didapatkan oleh wisudawan dapat bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat.      "Selamat, semoga ilmunya bermanfaat. Selamat melanjutkan perjuangan untuk masa depan Saudara dan keluarga," ucapnya saat menyerahkan ijazah kepada wisudawan.

Senada dengan itu, Arief Fadillah dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga terhadap para wisudawan, karena di sela kerja masih merelakan waktu istirahat untuk belajar.

"Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat, untuk bekal masa depan yang lebih baik," ungkap Arief.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan piagam penghargaan kepada wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi setiap prodi.

Peraih IPK tertinggi Prodi Ilmu Komunikasi adalah Iqah Kapikah (2.32), BMI asal Cilacap; IPK tertinggi Prodi Manajemen diraih oleh Sulastri Sukadi (3.34), BMI asal Blitar; dan peraih IPK tertinggi Prodi Sastra Inggris adalah Sunarsih (3.1), BMI asal Ponorogo.

Sebagai salah satu wisudawan terbaik UT Taiwan, Sulastri Sukadi, memberikan kata-kata sambutan di hadapan para hadirin.

Sulastri mengaku bangga bisa mengikuti perkuliahan di UT Taiwan yang bisa disesuaikan dengan jadwal kerjanya.

"Meskipun dalam prosesnya, bekerja sambil belajar bukanlah perkara mudah. Kami harus mengorbankan waktu istirahat kami untuk belajar dan mengerjakan tugas. Alhamdulillah, perjuangan tersebut telah membuahkan hasil," katanya.

Secara terpisah, Koordinator UT Taiwan, Akmalul 'Ulya, menyatakan bangga kepada para lulusan UT Taiwan periode 2016, sebab enam dari 14wisudawan memiliki IPK di atas 3.

"Alhamdulillah, ada 14 wisudawan dari UT Taiwan untuk periode pertama tahun 2016. Saya bangga kepada para wisudawan. Meskipun harus membagi waktu antara fokus bekerja dan belajar, tetapi banyak yang mampu meraih IPK di atas 3," tuturnya.

Kandidat doktor National Taiwan University of Science and Technology ini berharap kelulusan mereka bisa memotivasi teman-teman yang lain agar segera lulus dari UT dengan nilai memuaskan.

Setelah acara prosesi yang sakral usai, acara diisi dengan penampilan tari tradisional dan beberapa lagu Indonesia, sambil menikmati makanan Indonesia seperti sate, gule, sambal goreng kentang, dan sambal terasi. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016