Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendata desa rawan bencana kekeringan guna mengantisipasi datangnya musim kemarau yang diperkirakan mulai Juni.
     
"BPBD sudah meminta pihak desa mengirimkan jumlah warganya yang kesulitan air bersih di musim kemarau, sejak dua pekan lalu," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Selasa.
     
Sesuai laporan yang diterima, lanjut dia, daerah yang rawan bencana kekeringan sebanyak 84 dusun di 34 desa di Kecamatan Temayang, Kedungadem, Kepohbaru, Gayam, Sugihwaras, dan Sugihwaras.
     
Di wilayah setempat jumlah warga yang biasa mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau sebanyak 19.203 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 31.376 jiwa.
     
"Warga yang rawan kesulitan memperoleh air bersih karena jarak antara rumah dengan sumber air rata-rata berkisar 1-4 kilometer," ucapnya.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan pihak desa di daerahnya yang rawan kekeringan belum semuanya melaporkan jumlah warganya yang bisa mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau kepada BPBD.
     
BPBD melakukan pendataan desa yang rawan kekeringan di musim kemarau juga sebagai bahan laporan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 
     
Sebab, pengalaman selama ini BNPB selalu memberikan bantuan air bersih kepada warga di daerahnya yang mengalami bencana kekeringan melalui BPBD.
     
"Pemkab menyalurkan air bersih kepada warga melalui Disnakertransos. Bantuan air bersih yang disalurkan BPBD merupakan bantuan dari BNPB, tapi sifatnya mendukung disnakertransos," katanya, menegaskan.
     
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Dwi Harningsih menambahkan disnakertransos sampai sekarang ini belum melakukan pendistribusian air bersih bagi warga di daerahnya.
     
"Kami belum mendistribusikan air bersih karena belum ada warga yang melapor kesulitan air bersih," ucapnya, menegaskan.
     
Data di BPBD menyebutkan pada musim kemarau tahun lalu tercatat sebanyak 30.134 KK dengan jumlah 84,654 jiwa, yang mengalami kesulitan air bersih. 
     
Lokasi warga itu di 156 dusun di 81 desa yang tersebar di 19 kecamatan, antara lain, Kecamatan Temayang, Kedungadem, Kepohbaru, Gayam, Sugihwaras, Balen, Sukosewu, dan Trucuk. (*)


Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016