Madiun (Antara Jatim) - Jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang dirawat di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, saat memasuki peralihan dari musim hujan ke kemarau tergolong meningkat pada tahun ini dibandingkan tahun 2015.
Data RSUD Caruban mencatat, sepanjang Januari hingga April tahun 2016, jumlah penderita ISPA yang menjalani rawat jalan mencapai 192 pasien.
"Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. Yakni mencapai 154 pasien," ujar Humas RSUD Caruban Yoyok Setyawan kepada wartawan, Senin.
Pihaknya memperkirakan jumlah tersebut masih terus bertambah, sebab puncak penyebaran penyakit menular tersebut biasanya terjadi pada kurun bulan Juni hingga Juli.
Ia menjelaskan, penyakit ISPA disebabkan akibat pengaruh suhu yang dingin. Sebab dalam suhu dingin itu daya kekebalan tubuh manusia cenderung menurun. Intensitas hujan yang tinggi pada Februari hingga Maret lalu diduga memicu penyebaran penyakit tersebut tergolong tinggi.
"Penyakit tersebut disebabkan karena virus dan bakteri. Mayoritas menyerang pada para lanjut usia yang kekebalan tubuhnya sudah menurun," kata dia.
Adapun, gejala awal dari penyakit ISPA mirip dengan batuk dan pilek. Yakni hidung tersumbat kemudian berair, sesak pada paru-paru, sakit pada tenggorokan ketika batuk, dan meriang.
ISPA akan semakin parah ketika pasien mengalami komplikasi pada jantung dan paru-paru. Pada stadium yang lanjut, pasien akan kesulitan bernafas, demam tinggi hingga menggigil. Saat itulah, kesadaran mulai menurun bahkan sampai pingsan.
"Pasien ISPA hilang kesadaran karena kadar oksigen dalam darahnya sangat rendah. Kami imbau masyarakat tidak memandang remeh batuk yang disertai pilek. Jika lebih dari tiga hari, segera periksa ke dokter," kata Yoyok.
Ia menambahkan, untuk mencegah ISPA, warga diminta menjaga kondisi tubuh tetap fit. Di antaranya dengan menjaga pola hidup yang seimbang. Makan makanan bergizi, istirahat cukup, rajin berolahraga, tidak merokok, dan menghidari polusi udara.
Di antaranya dengan menggunakan masker saat berada di lingkungan yang banyak terdapat asap rokok ataupun asap kendaraan bermotor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016