Jember, (Antara) -  Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meresmikan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) di Jember menjadi kawasan sains dan teknologi (science techno park/STP).

"Kami berharap dengan menjadi STP, puslitkoka akan memberi dampak ekonomi yang besar secara nasional," kata Menteri  pada peresmian "Coffee and Cocoa Science Techno Park" (CCSTP) di Puslitkoka di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengatakan, dengan menjadi kawasan sains dan teknologi, Puslitkoka diharapkan mampu menginisiasi dan menyalurkan hasil-hasil inovasi teknologi hulu sampai hilir kepada semua pelaku usaha berbasis kopi dan kakao serta kepada lembaga pendidikan dan penelitian untuk mencetak entrepreneur baru.

Presiden Joko Widodo menargetkan akan membangun 100 STP di seluruh Indonesia, satu di antaranya yang diharapkan adalah Puslitkoka di Jember.

Sementara itu, Direktur Puslitkoka Misnawi berjanji, lembaganya akan menjadi STP terbaik dibandingkan STP lainnya karena lembaganya memang sudah lama menjalankan fungsi-fungsi STP.

"Kami selain melakukan riset, kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset, dan menghasilkan produk termasuk bibit, sampai mesin pengolahan kopi dan kakao, juga melatih warga setempat menghasilkan produk kopi dan kakao yang unggul," tuturnya.

Bagi Jember, pengembangan STP merupakan suatu langkah strategis untuk mencetak entrepreneur baru, guna mendorong pertumbuhan ekonomi kabupaten ini, ujarnya.

Puslitkoka sebelumnya lebih dulu dijadikan Pusat Unggulan Iptek Kakao pada 2012 dan Pusat Unggulan Iptek Kopi pada 2013 oleh Kemristek.

Puslitkoka yang telah berulang tahun yang ke-105 itu didirikan sejak masa kolonial atau tepatnya pada 1 Januari 1911 dengan nama "Besoekih Proefstation".(*)

Pewarta: Dewanti Lestari

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016