Tulungagung (Antara Jatim) - Perpustakaan Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyatakan minat
baca masyarakat di daerah itu tergolong tinggi, mengacu volume kunjungan
serta jumlah koleksi buku yang dipinjam di perpustakaan tersebut maupun
rumah-rumah baca di pedesaan.
"Rata-rata kunjungan di perpustakaan daerah mencapai kisaran 150-200 orang per hari, terutama pada hari kerja Senin hingga Jumat," kata Kabid Perpustakaan Perpusda Tulungagung Isnanik di Tulungagung, Kamis.
Menurutnya, jumlah koleksi buku yang dipinjam untuk dibaca di rumah oleh anggota perpustakaan jauh lebih besar.
Selama 2015, misalnya, Isnanik mengatakan jumlah buku koleksi perpustakaan yang terpinjang mencapai 47 ribu lebih dari total pengunjung sekitar 24 ribu orang.
"Buku yang terpinjam dua kali lipat dari volume pengunjung," katanya.
Namun Isnanik tidak mengatakan jumlah ataupun tingkat/volume kunjungan per bulan selama triwulan pertama 2016.
Ia mengatakan tren kunjungan terus meningkat dengan rata-rata pengunjung mencapai 200-an orang per hari.
"Tidak semua anggota perpusda. Sebagian lain merupakan pelajar atau masyarakat umum nonanggota perpustakaan yang sekedar ingin baca-baca di dalam ruang perpustakaan daerah," ujarnya.
Berbanding terbalik dengan angka kunjungan di Perpusda Tulungagung yang bisa mencapai ribuan orang per bulan, Isnanik mengatakan kondisi sebaliknya terjadi di rumah atau taman baca di desa-desa setempat.
Menurutnya, program pengadaan perpustakaan tingkat pedesaan tersebut belum optimal karena faktor rendahnya minat baca warga pedesaan, koleksi buku terbatas, serta pengelolaan buku pustaka yang masih alakadarnya sehingga kurang menarik perhatian pengunjung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Rata-rata kunjungan di perpustakaan daerah mencapai kisaran 150-200 orang per hari, terutama pada hari kerja Senin hingga Jumat," kata Kabid Perpustakaan Perpusda Tulungagung Isnanik di Tulungagung, Kamis.
Menurutnya, jumlah koleksi buku yang dipinjam untuk dibaca di rumah oleh anggota perpustakaan jauh lebih besar.
Selama 2015, misalnya, Isnanik mengatakan jumlah buku koleksi perpustakaan yang terpinjang mencapai 47 ribu lebih dari total pengunjung sekitar 24 ribu orang.
"Buku yang terpinjam dua kali lipat dari volume pengunjung," katanya.
Namun Isnanik tidak mengatakan jumlah ataupun tingkat/volume kunjungan per bulan selama triwulan pertama 2016.
Ia mengatakan tren kunjungan terus meningkat dengan rata-rata pengunjung mencapai 200-an orang per hari.
"Tidak semua anggota perpusda. Sebagian lain merupakan pelajar atau masyarakat umum nonanggota perpustakaan yang sekedar ingin baca-baca di dalam ruang perpustakaan daerah," ujarnya.
Berbanding terbalik dengan angka kunjungan di Perpusda Tulungagung yang bisa mencapai ribuan orang per bulan, Isnanik mengatakan kondisi sebaliknya terjadi di rumah atau taman baca di desa-desa setempat.
Menurutnya, program pengadaan perpustakaan tingkat pedesaan tersebut belum optimal karena faktor rendahnya minat baca warga pedesaan, koleksi buku terbatas, serta pengelolaan buku pustaka yang masih alakadarnya sehingga kurang menarik perhatian pengunjung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016