Surabaya (Antara Jatim) - Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menyoroti kurangnya pemeliharaan bangunan cagar budaya di Kota Pahlawan sehingga terjadi pembongkaran bangunan rumah radio perjuangan Bung Tomo di Jalan Mawar beberapa waktu lalu.
    
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana, di Surabaya, Senin, mengatakan  jika tidak ada perhatian lebih akan banyak bangunan cagar budaya yang punah.
    
"Dari sejumlah bangunan cagar budaya yang ada di Kota Pahlawan ini, sebagian konstruksinya sudah berubah bentuk dan fungsi. Hanya depannya saja yang masih tetap, tapi belakang sudah berubah, seperti di Selatan Tunjungan Center," katanya.
    
Ia berharap perhatian terhadap bangunan cagar budaya, bukan hanya dengan menetapkan statusnya, kemudian membenahinya  dalam momen-momen tertentu, seperti saat akan  menjadi tuan rumah dalam  acara Prepatory Comnitte (PrepCom) 3 for UN Habitat III, Juli mendatang.
    
"Jadi, waktu ramai UN Habitat, baru ditata dan dibenahi," katanya.
    
Menurut dia, dalam memelihara bangunan bersejarah membutuhkan peranan semua pihak. Untuk itu, jika ada keterbatasan dana APBD untuk merawat bangunan cagar budaya, ia berharap pemerintah kota bisa menggandeng swasta.
    
"Pemkot bisa melibatkan swasta sebagai orang tua asuh (Bangunan Cagar Budaya) melalui CSR," katanya.
    
Selama ini, ia mengakui untuk memelihara bangunan cagar budaya membutuhkan anggaran yang sangat besar karena selain PBB yang mahal, biaya operasional juga tinggi. Akibatnya, apabila pemilik yang tidak mampu mengelola bangunan itu mengalihkan kepemilikan ke pihak lain.
    
"Kecenderungan bangunan yang sudah pindah tangan tersebut dipergunakan untuk kepentingan bisnis," katanya.
    
Ketua Komisi D ini mengaku, dalam  pelestarian bangunan cagar budaya, pihaknya berupaya mencari solusi yang win-win solution.  Ia mengatakan, selama ini belum menyentuh soal revisi Perda 5 Tahun 2005 tentang Pelestarian bangunan Cagar Budaya.
    
"Kita cari solusi yang terbaik, agar tak punah," ujarnya.
    
Untuk itu, lanjut dia, Komisi D berencana mengundang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Tim Cagar Budaya, Pemerhati dan  pihak terkait lainnya, guna membahas pemeliharaan bangunan Cagar Budaya di kota Surabaya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016