Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar pelatihan bencana yang diikuti perangkat desa, sebagai usaha membangun jaringan penanggulangan bencana sampai tingkat desa.
     
"Pelatihan bencana bagi perangkat desa sudah berjalan sejak 8 APril lalu, dan akah berakhir Mei," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Senin.
     
Menurut dia, perangkat desa di 419 desa di daerahnya, selama ini, belum ada yang memperoleh pelatihan bencana, sehingga dalam melakukan penanganan kejadian bencana, hanya mengandalkan BPBD.
     
Oleh karena itu, lanjut dia, dalam pelatihan bencana ini, masing-masing desa, mengikutkan satu perangkat desa.
     
"Kalau ada perangkat desa yang memahami penanggulangan bencana, maka penangulangan berbagai macam bencana yang terjadi di desa, bisa dilakukan lebih cepat," katanya, menegaskan.
     
Ia menyebutkan sebanyak 56 perangkat desa dari Kecamatan Magomulyo, Ngraho, Tambakrejo dan Padangan, hari ini mengikuti pelatihan bencana. 
     
BPBD, katanya, memberikan materi pelatihan yaitu kebijakan umum penanggulangan bencana, pelaksanaan penanggulangan bencana, keamanan dan ketertiban ketika terjadi bencana.
     
Selain itu, lanjut dia, juga materi tentang penanggulangan bencana berbasis masyarakat dan tata cara membuka dapur umum. Materi pelatihan itu, juga disampaikan kepada perangkat desa di daerahnya, yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan bencana. 
     
"Semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam penanggulangan bencana, semakin baik, karena dampak bencana bisa semakin dikurangi," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, menambahkan.
     
Oleh karena itu, katanya, BPBD juga memberikan pelatihan penanggulangan bencana kepada mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di daerahnya, antara lain, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), dalam penanggulangan bencana.
     
Bahkan, lanjut dia, mahasiswa Stikes juga langsung melakukan praktik penanggulangan bencana banjir di lokasi Bengawan Solo, mulai penanganan pengungsi yang sakit, sampai membuka posko kesehatan.
     
"BPBD selalu siap memberikan pelatihan kepada mahasiswa dibidang bencana, juga elemen masyarakat lainnya," ucapnya, menegaskan.

Ia menambahkan bencana di daerahnya yang menjadi perhatian antara lain, banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang  dan kekeringan,  (*)

      

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016