Jember (Antara Jatim) - Sebanyak empat orang penderita HIV/AIDS dan satu di antaranya bayi berusia delapan bulan harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, Jawa Timur, karena kondisi kesehatannya menurun.
"Ada empat penderita HIV/AIDS yang kini menjalani perawatan secara intensif yakni satu bayi berusia delapan bulan, satu remaja dan dua orang dewasa," kata Koordinator konselor VCT RSD dr Soebandi, Justina Evy Tyaswati di Jember, Minggu.
Menurutnya, empat penderita yang terinfeksi HIV/AIDS tersebut sudah tahap stadium tiga, sehingga memerlukan perawatan yang intensif, terutama bayi yang rentan terhadap berbagai penyakit akibat daya tahan tubuhnya yang terus menurun.
"Bayi yang tertular HIV dari ibunya tersebut mengalami kekurangan gizi dan terdapat jamur di mulutnya, sehingga pihak rumah sakit mengupayakan untuk meningkatkan gizi bayi tersebut dan mengobati jamur di mulutnya," kata psikiater RSD dr Soebandi Jember itu.
Ia menjelaskan balita yang terinfeksi HIV membutuhkan penanganan secara ekstra baik dari pihak keluarga maupun dokter yang menangani, sehingga harus benar-benar mendapatkan perawatan yang intensif untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya.
"Kekebalan tubuh balita yang terinfeksi HIV sangat rentan terhadap penyakit karena kekebalan tubuh mereka masih belum stabil dibandingkan penderita dewasa, sehingga kondisinya mudah memburuk dan bisa berujung pada kematian," tuturnya.
Sedangkan untuk penderita HIV/AIDS remaja yang berstatus mahasiswa dan dua orang dewasa tersebut juga mendapat penanganan yang maksimal untuk memulihkan daya tahan tubuh penderita yang terus menurun.
"Kami berusaha memberikan perawatan yang sebaik mungkin dan memberikan obat ARV kepada mereka, supaya kondisinya membaik dan daya tahan tubuhnya tidak terus menurun," kata dokter yang biasa dipanggil dr Evy itu.
Pada penderita HIV/AIDS stadium tiga biasanya mengalami gejala klinis di antaranya penurunan berat badan lebih dari 10 persen dari berat badan sebelumnya, mengalami diare yang kronis tanpa diketahui penyebabnya lebih dari satu bulan.
Kemudian mengalami demam yang terus menerus atau hilang timbul selama lebih satu bulan, infeksi jamur (kandidiasis) di mulut, infeksi bakteri yang berat seperti infeksi paru, dan radang mulut akut.
"Dengan mengonsumsi obat ARV secara rutin dan tepat waktu, maka penderita HIV/AIDS bisa mempertahankan hidupnya lebih lama, sehingga kami mengimbau keluarga penderita memberikan dukungan kepada ODHA, bukan malah sebaliknya," ujarnya menambahkan.
Sementara data di Dinas Kesehatan Jember mencatat jumlah warga Jember yang positif menderita HIV/AIDS selama 2015 tercatat sebanyak 2.240 orang, namun estimasi penderita tahun 2015 diprediksi mencapai 4.000 orang.
"Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Jember tercatat bahwa 10 kecamatan yang memiliki penderita HIV/AIDS tertinggi yakni Kecamatan Puger, Kencong, Gumukmas, Wuluhan, Kaliwates, Sumbersari, Umbulsari, Bangsalsari, Ambulu, dan Patrang," kata Humas Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016