Surabaya (Antara Jatim) -  Mahasiswa  Institut Bisnis dan Informasi STIKOM Surabaya, Fransiscus,
menciptakan alat kontrol penggunaan listrik dengan sensor arus ACS712, sehingga bisa dipakai untuk menentukan total biaya penggunaan listrik.

"Alat ini digunakan sebagai pembatas arus listrik sekaligus mampu menentukan biaya penggunaan listrik dari
seluruh barang elektronik rumah tangga seperti kipas angin, setrika dan lain sebagainya," katanya di kamous setempat, Jumat.


Ia menyampaikan alat kontrol penggunaan listrik ini menggunakan chip khusus bernama Arduino yang sudah diprogram untuk mengubah tegangan ADC menjadi arus sehingga mampu diukur menjadi biaya (cost) sesuai program yang dimasukkan oleh pengguna alat.

Menurut mahasiswa kelahiran Makassar itu, penggunaan alat ini cukup dengan diprogram dengan kekuatan arus yang tidak lebih dari 5 ampere, kemudian disambungkan dengan barang elektronik yang akan diukur, maka biaya penggunaan listrik sudah dapat dilihat di monitor alat.

Selain itu, lanjutnya, alat ini mampu mengirim database penggunaan listrik melalui bluetooth ke komputer untuk ditampilkan secara sistematis pengecekan penggunaan listrik masing-masing alat elektronik jika lebih dari satu
alat.

"Alat kontrol ini terdiri dari beberapa komponen penting seperti power supply, sensor arus dan arduino uno yang dirancang menjadi alat sederhana yang mempunyai manfaat besar," katanya.

Ia menjelaskan, penelitian ini berawal dari inisiatif membuat inovasi alat yang mampu mengontrol dan membatasi penggunaan listrik pada rumah sewa yang berbasis mikrokontroler sesuai kebutuhan dan keinginan dari pengguna atau pemakai alat.

Dalam hal ini, Fransiscus menyampaikan bahwa alat ini imampu memberikan dua dampak yang signifikan yaitu listriknya akan secara otomatis padam dan dapat dimunculkan kelebihan tarifnya jika penggunaan listrik melebihi jumlah batasan dari pengguna.

"Biasanya kelebihan daya penggunaan listrik di rumah-rumah dapat berakibat padamnya arus, dengan alat ini maka masyarakat mampu untuk mengukur daya barang elektronik yang digunakan,"  katanya.Ia menyampaikan, alat ini mampu digunakan untuk rumah yang memiliki daya listrik maksimal 1.200 watt.

Bukan hanya itu, alat ini mampu digunakan pada usaha rumah sewa atau galeri   stand-stand pameran suatu event agar tidak perlu lagi memasang meteran sendiri karena secara spesifik biaya yang dikeluarkan untuk merancang alat ini lebih murah dibanding dengan pemasangan meteran listrik.

"Penelitian ini muncul karena penyelesaian tugasakhir di kampus dan rencananya akan saya kembangkan menjadi aplikasi pengukur biaya listrik pada handphone android," harapannya. (*)

Pewarta: Hesty Putri Utami

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016