Situbondo (Antara Jatim) – Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Situbondo akan mengusulkan pembentukan panitia khusus terkait pengusiran pasien miskin pemegang Kartu Indonesia Sehat oleh oknum dokter di RSUD dr Abdoerrahem Situbondo.

"Tidak heran jika banyak masyarakat telah berfikir negatif terhadap pelayanan di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Situbondo, karena fakta yang ada selama ini ditunjukkan oleh oknum perawat hingga dokter yang bekerja di tempat itu kurang bagus," ujar Ketua Fraksi PDI-P DPRD Situbondo Narwiyoto di Situbondo, Jawa Timur, Selasa.

Ia mengatakan untuk kasus pengusiran yang diduga dilakukan oknum dokter di rumah sakit itu adalah kejadian yang terparah dan sangat disayangkan, mengingat pasien miskin tersebut menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo.

Dengan terjadinya pengusiran pasien pemegang kartu KIS, dia menduga ada oknum yang sengaja ingin merusak citra rumah sakit itu sendiri. Hal itu dibuktikan tidak adanya upaya terbaik yang disuguhkan oleh para dokter dan perawat, melainkan banyak persoalan yang seringkali terjadi akan tetapi seakan sengaja dibiarkan oleh para pemegang kebijakan.

"Oleh karena itulah saya selaku Ketua Fraksai PDIP sudah berkoordinasi dengan teman-teman fraksi lainnya untuk mengusulkan pembentukan panitia khsusus (pansus) terkait pelayanan di RSUD Abdoerrahem Situbondo," katanya.

Menurut Narwiyoto, setelah berkoordinasi dengan beberapa fraksi lainnya ada beberapa fraksi yang siap untuk bersama-sama mengusulkan pembentukan pansus tersebut.

"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Ketua Fraksi Demokrat dan mereka juga sudah menyatakan siap mengusulkan pembentukan pansus, sedangkan fraksi lainnya masih belum. Tetapi saya yakin teman fraksi yang lain juga peduli dengan kasus pengusiran pasien miskin ini," tuturnya.

Jika RSUD dr Abdoerrahem Situbondo masih ingin mengedepankan pelayanan maksimal untuk kesehatan, khususnya masyarakat Situbondo, pihaknya menuntut kepada Bupati Dadang Wigiarto agar dilakukan perombakan struktur dalam rumah sakit.

"Kami minta jika memang serius dalam masalah pelayanan kesehatan masyarakat, segera lakukan perombakan struktur di RSUD, agar masyarakat tidak menjadi korban yang kesekian kalinya," katanya.

Sebelumnya, manajemen RSUD dr Abdoerrahem Situbondo memperingatkan oknum dokter yang menyampaikan kata-kata kasar kepada pasien pemegang KIS hingga pasien miskin itu pulang paksa meskipun kondisinya masih membutuhkan penangan medis.

"Setelah kami konfirmasi kepada dokter yang bersangkutan terkait pengusiran kepada pasien pemegang KIS, dia mengaku hanya menjelaskan paket penggunaan kartu itu sudah habis," kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr Abdoerrahem Situbondo Dwi Herman Susiolo.

Ia mengemukakan salah satu dokter yang mengeluarkan kata tidak pantas kepada pasien bernama Supiyono (51), warga Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, itu membantah telah menyampaikan kalimat pengusiran, melainkan menyampaikan kartu KIS yang digunakan pasien tersebut paket berobatnya sudah melebihi kuota. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016