Tulungagung  (Antara Jatim) - Siswa SMA Luar Biasa atau SMA-LB di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur rata-rata kesulitan memahami materi soal ujian nasional, karena format kalimat dibuat panjang sehingga tidak mudah mereka cerna.
    
"Siswa pendidikan luar biasa seperti di sekolah kami paling hanya bisa menyerap soal yang disampaikan dalam tiga kalimat maksimal. Lebih dari itu, mereka akan bingung," kata Kepala SMA-LB Negeri Tulungagung Sudarminto di Tulungagung, Selasa.
    
Keluhan itu, kata dia, terungkap saat pelaksanaan UN hari pertama dengan materi ujian Bahasa Indonesia.
    
Sejak ujian berlangsung, Sudarminto menceritakan sudah muncul pertanyaan-pertanyaan dari siswa setempat yang kesemuanya tuna rungu.
    
"Karena memang sulit untuk mereka, terpaksa guru pengawas membantu menjelaskan maksud atau inti pertanyaan dalam materi soal yang di-UN-kan tadi," ujarnya.
    
Kendati ada bantuan guru pengawas menyederhanakan kalimat soal secara verbal, Sudarminto menegaskan tidak ada bantuan jawaban UN.
    
Ia mengatakan, bantuan hanya diberikan untuk beberapa soal ujian yang dianggap benar-benar sulit dipahami oleh siswa.
    
"Setelah itu mereka dipersilahkan untuk mencari jawabannya sendiri," ujarnya.
    
Di SMA-LB Negeri Tulungagung itu sendiri hanya ada enam siswa yang mengikuti ujian nasional.
    
Sebelum ujian nasional digelar, kata Sudarminto, sekolahnya sudah memberikan pelatihan UN melalui program "try out" secara berkala namun diakuinya bobot soal saat itu diberikan dengan standar lebih mudah.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016