Madiun (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun, Jatim, meminta siswa kelas 12 tingkat SMA sederajat yang akan menjalani Ujian Nasional (UN) tanggal 4-7 April 2016 untuk mewaspadai peredaran kunci jawaban palsu yang menyesatkan. 

"Jangan mudah percaya dengan kunci jawaban palsu yang banyak beredar menjelang pelaksanaan ujian nasional seperti sekarang ini. Hal itu sangat merugikan dan menyesatkan siswa," ujar Kepala Dikbudpora Kota Madiun, Gandhi Hatmoko, kepada wartawan, Sabtu. 

Menurut dia, kunci jawaban palsu tersebut mungkin sengaja disebar oleh orang tidak bertanggung jawab yang ingin mencari sensasi atau keuntungan pribadi semata, hingga pelaksanaan ujian nasional terganggu. 

"Karena itu, berulang-ulang kali saya ingatkan kepada para siswa untuk tenang, fokus, dan percaya dengan kemampuan diri sendiri," kata dia. 

Ia menjelaskan, untuk menghadapi ujian nasional, pihak dinas telah menyerahkan ke masing-masing sekolah guna melakukan pelatihan, bimbingan belajar, dan "try out". 

"Persiapan dari segi mental dan pelajaran telah dilakukan. Saya yakin, para siswa siap menghadapi ujian nasional pada Senin mendatang," kata dia. 

Saat ini, tim dari Dikbudpora setempat dan Polres Madiun Kota telah melakukan proses penyortiran naskah soal ujian nasional yang diperlukan bagi sistem "paper based test" (PBT). 

Naskah yang telah tersortir tersebut dijaga ketat oleh petugas Polres Madiun Kota untuk didistribusikan ke rayon dan sekolah masing-masing pada hari H pelaksanaan ujian mendatang.

"Segala persiapan telah dilakukan. Kami semua berharap agar ujian nasional, baik dengan sistem PBT maupun "computer based test" (CBT) di Madiun dapat berjalan lancar," tambahnya. 

Sesuai data Dikbudpora setempat, UN tingkat SMA/SMK/MA tahun ini akan diikuti 4.875 peserta dari 45 lembaga sekolah baik negeri maupun swasta di Kota Madiun. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016