Surabaya (Antara Jatim) - Irjen Kemenag Mochammad Jasin menilai Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya merupakan salah satu dari 40 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang siap menjadi Zona Integritas yang melayani, bersih, dan bebas korupsi.

"UIN merupakan satker di lingkungan Kemenag, karena itu kami menawarkan kepada satker yang siap melakukan reformasi birokrasi," katanya dalam pencanangan Zona Integritas (ZI) untuk Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di UINSA Surabaya, Jumat.

Didampingi Rektor UINSA Surabaya Prof Abd A'la MAg, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan kesiapan itu ditunjukkan dengan membentuk tim kerja untuk melakukan perubahan di sejumlah bidang yang ada di satker tersebut.

"Misalnya, tim itu membuat daftar absen, finger print, dan berbagai keperluan administrasi yang dibuat secara elektronik. Kalau melakukan tugas di luar ya bisa membuat laporan kegiatan tertulis yang dilaporkan secara surat elektronik (email)," katanya.

Selain itu, proses pemilihan rektor, dekan, wakil dekan, kepala biro, dan jabatannya juga dilakukan secara "open promotion" berdasarkan "assesment". "Jadi, terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat, lalu dipilih yang terbaik. Itu open recruitment. Jadi tidak ada kolusi lagi  di PTKIN," katanya.

Ukuran kesiapan lainnya dilihat dari peralatan yang sudah bagus serta jumlah mahasiswa banyak. Banyaknya jumlah mahasiswa berarti mendukung Badan Layanan Umum (BLU) menjadi besar, sehingga bisa membiayai beberapa kegiatan.

"Intinya itu, WBK dan WBBM itu pelayanan yang modern, tertib, dan tidak ada korupsi, namun semua kegiatan itu membutuhkan biaya yang bisa didukung dengan BLU yang besar," katanya.

Tahun lalu (2015), katanya, hanya ada 103 satker yang mengikuti program ZI itu, termasuk dua UIN di Jakarta dan Yogyakarta, tapi tahun ini (2016) ada 216 satker yang mengikuti program tersebut, termasuk 40 PTKIN di dalamnya, diantaranya UINSA Surabaya dan UIN Malang.

"Dengan program ZI itu, Kementerian PAN memberikan nilai hitam untuk Kemenag dengan nilai 62,28 pada tahun lalu (2015), sedangkan tahun sebelumnya (2014) masih bernilai merah (dibawah 60) yakni 54,83. Kita ingin mencapai target nilai 75," katanya.

Sementara itu, Rektor UINSA Surabaya Prof Abd A'la MAg mengatakan pihaknya telah menyiapkan program itu melalui pendampingan Irjen Kemenag untuk seluruh unit di UINSA selama dua hari (30-31 Maret).

"Hari ini, kita lakukan penandatanganan pakta integritas dengan seluruh unit, nantinya akan kita tindak lanjuti untuk berkontribusi pada nilai hitam bagi Kemenag itu," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016