Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Airlangga Surabaya menyiapkan ratusan unit komputer yang akan digunakan untuk menggelar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan model ujian berbasis komputer.

"Jumlah unit belum pasti karena masih ada pertemuan membahasnya lebih lanjut, tapi yang pasti sekitar 100-200 unit komputer," ujar Rektor Unair Prof Dr M. Nasih, SE, MT., Ak., kepada wartawan usai silaturahim Rektor bersama Komunitas Rek Ayo Rek (RAR) di Kampus C, Jalan Mulyorejo Surabaya, Rabu.

Ujian berbasis komputer (computer based test) mulai digelar kali pertama pada tahun ini oleh panitia SBMPTN yang rencananya diselenggarakan di belasan perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Selain itu, ujian berbasis kertas (paper based test) juga tetap digelar seperti halnya tahun-tahun sebelumnya.

Pendaftaran SBMPTN dilakukan secara daring (dalam jaringan) melalui laman www.sbmptn.ac.id, yang pendaftarannya untuk peserta dibuka mulai 25 April sampai 9 Mei 2016, sedangkan bagi peserta berbasis kertas dibuka 25 April hingga 20 Mei 2016.

Di Unair, kata dia, sebenarnya memiliki 500 unit komputer yang bisa digunakan untuk ujian berbasis komputer, namun lokasinya yang berbeda-beda dikhawatirkan menjadi penghalang dan membuat tidak fokus.

"Tempatnya kalau bisa tidak terpencar, kemudian untuk penentuan jumlah komputer yang dipakai nanti berdasarkan kuota peserta dan Unair belum tahu dapat berapa," ucapnya.

Ia mengaku masih akan mengikuti pertemuan lanjutan pada 2 April 2016 dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) membahas PTN yang siap menggelar SBMPTN berbasis komputer.

Selain itu, lanjut dia, di Unair sering melakukan ujian berbasis komputer, khususnya saat ujian dokter sehingga sudah teruji tentang teknis maupun nonteknis saat menghadapi ujian nantinya.

"Kalau alat sudah teruji, tinggal mengubah dan memperbaiki sedikit sudah bisa dipakai SBMPTN berbasis komputer," katanya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu mengimbau kepada peserta untuk memilih SBMPTN berbasis komputer karena lebih mudah, efektif dan praktis.

"Memang SBMPTN berbasis komputer belum diketahui banyak pihak dan lebih memilih berbasis kertas, padahal peluangnya sama. Tapi yang pasti ujian berbasis komputer lebih praktis," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016