Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung menginstruksikan koordinasi lintas sektoral dan lintas SKPD (satuan kerja perangkat daerah) demi mengantisipasi merebaknya virus flu burung (H5N1) sebagaimana teridentifikasi di daerah Banyuwangi dan Lamongan, beberapa hari terakhir.
    
"Kami sedang mengikuti dan mencermati kasus ini. Semua waspada, Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Jatim dengan kabupaten/kota semua mewaspadai ini, termasuk potensi penularannya pada manusia," kata Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat berkunjung di Tulungagung, Selasa.
    
Ia mengatakan, virus flu burung sementara ini baru terdeteksi pada sektor peternakan rakyat.
    
Sementara pada kelompok peternakan komersial yang dikelola badan usaha tertentu, Gus Ipul mengatakan belum ditemukan.
    
"Sampai saat ini yang sudah dilaporkan ada di dua lokasi, satu di Banyuwangi sekitar 1.500 ekor dan di Lamongan sekitar 750 ekor," paparnya.
    
Menurut Gus Ipul, virus flu burung pada ternak unggas warga menjangkit karena tidak pernah dilakukan vaksinasi ataupun disemprot sebelumnya.
    
Indikasi itu diperkuat dengan fakta bahwa tidak ditemukan kasus sejenis pada spot peternakan komersial yang ada di wilayah yang sama.
    
"Kami instruksikan semua daerah untuk melakukan kesiapsiagaan, terutama untuk melakukan vaksinasi pada ternak-ternak unggas milik warga demi mengantisipasi persebaran virus yang sama," ujarnya.
    
Selain mengantisipasi persebaran virus flu burung pada unggas, Gus Ipul menegaskan Pemprov Jatim juga meminta seluruh jajaran dinas kesehatan untuk waspada penularan virus H5N1 pada manusia.
    
Saat ini, kata dia, sejumlah rumah sakit daerah yang telah memiliki fasilitas khusus penanganan pasien flu burung untuk siaga penuh demi mengantisipasi menjangkitnya virus mematikan tersebut, dari unggas ke manusia.
    
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan kasus flu burung pada manusia di Jatim. Tapi, kami sudah perintahkan ke dinas kesehatan untuk siaga, termasuk penyediaan vaksin flu burung di semua daerah," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016