Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang juga mantan Rektor ITS, Mohammad Nuh, terpilih secara aklamasi, sebagai ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Surabaya, dalam pemilihan di kampus setempat, Kamis.

Dalam pemilihan yang berlangsung dalam suasana musyawarah mufakat dan kekeluargaan itu ada dua dari 17 anggota MWA yang berhalangan hadir dan satu anggota yang kehadirannya diwakili pihak lain.

Dua anggota yang berhalangan adalah Gubernur Jatim, Soekarwo, yang sibuk mengadakan serangkaian acara pernikahan putri terakhirnya, dan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti.

Sementara Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir, diwakili Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti, Ali Gufron.

Terpilih mendampingi Mohammad Nuh sebagai ketua adalah Ir. Musyanif, dari unsur masyarakat sebagai wakil ketua, dan Prof Darminto, sebagai sekretaris dari unsur dosen.

Dalam sambutan setelah pemilihan, Nuh mengatakan amanah yang diemban sebagai ketua MWA adalah bagian yang tidak terpisahkan dari amanah untuk mengembangkan ITS jauh lebih baik lagi dari apa yang dicapai sekarang.

Nuh yang menjadi Ketua MWA pertama dengan penetapan ITS sebagai PTN-BH ke-11 itu berharap ITS sebagai PTN-BH akan mampu berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara.

"Dengan menjadi PTN BH, ITS sesungguhnya mendapat mandat untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia (world class university), tapi itu saja tidaklah cukup, jika tidak berkontribusi secara regional dan nasional," katanya.

Nuh juga berharap, dengan disandangnya PTN BH oleh ITS, maka masyarakat kampus, baik dosen, mahasiswa, maupun karyawan, harus bisa merasakan adanya perubahan yang signifikan, termasuk para alumninya.

Ke-17 anggota MWA ITS: Mohammad Nasir, Susi Pudjiastuti, Soekarwo, Mohammad Nuh, M. Arif Wibowo, Joni Hermana, Triyogi Yuwono, Priyo Suprobo, Lukman Mahfoedz, Darminto, Eko Budi Djatmiko, I Gusti Putu Raka, Riyanarto Sarno, Agus Gunaryo, Hafiz Nuzul Djufri, dan Harun Alrasyid. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016