Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku tidak ingin terlalu ikut campur terkait dengan manajemen Persik Kediri, dan meminta agar manajemen dikelola oleh profesional.

"Jangan menggesek-gesekkan dulu (isu perubahan manajemen). Sekarang saya kembalikan ke mereka biar bisa berpikir jernih, bisa berjalan dengan bagus," katanya saat dikonfirmasi terkait dengan nasib Persik Kediri, di Kediri, Jawa Timur, Jumat.
     
Ia mengatakan, Pemkot Kediri sudah memfasilitasi yang mempertemukan antara manajemen dengan persikmania (suporter Persik Kediri). Salah satu hasil pertemuannya membahas terkait dengan rencana mengikuti kompetisi ISC. 
     
Ia memberikan apresiasi pada persikmania yang berupaya keras untuk mau menghidupkan kembali sepak bola di Kediri. Bahkan, mereka juga mau mencari dana agar Persik bisa aktif kembali.
     
"Mungkin ini Allah sudah memberikan petunjuk, mudah-mudahan bisa ikut ISC," katanya.
     
Wali Kota tidak menjelaskan dengan lebih detail terkait dengan hasil pembicaraan terkait dengan Persik. Namun, informasi yang dihimpun, selain membicarakan soal keikutsertaan di ISC, juga membahas terkait dengan tunggakan pemberian gaji para pemain dan pengurus.
     
Hingga kini, masih ada sisa kontrak sekitar empat bulan dalam musim ini. Namun, sisa itu dirasionalisasi menjadi dua bulan, sehingga mereka mendapatkan honor dua bulan. Untuk saat ini, pembayaran masih dilakukan untuk rentang satu bulan, dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp1 miliar. Uang itu untuk sekitar 25 orang yang merupakan pemain dan pelatih.
     
Manajemen Persik masih mendapatkan subsidi dari PT Liga sekitar Rp400 juta. Dana itu rencananya digunakan untuk berbagai urusan termasuk operasional. Namun, selain dana itu, Persik juga masih punya pemasukan yang belum diterima dari PT Liga yang merupakan hak siar yang juga belum diberikan sampai saat ini sekitar Rp400 juta. 
     
Untuk saat ini, manajemen belum memastikan terkait dengan kontrak ke depan, sebab masih fokus menyelesaikan beberapa persolan di internal Persik. Namun, manajemen berharap Persik bisa ikut kompetisi di ISC yang rencananya dimulai April 2016. 
     
Sementara itu, Sekretaris Persik Kediri Barnadi hanya mengatakan jika Persik memang berencana ikut kompetisi di ISC. Hal itu dirapatkan dalam pertemuan dengan Wali Kota.
     
"Intinya ikut kompetisi, kalau lainnya masih akan dibicarakan lagi dengan manajemen," ujar Barnadi. 
     
PT Liga berencana menggelar ISC. Pertandingan itu menggunakan format Liga Super Indonesia (ISL), namun tidak ada promosi dan degradasi.    
    
Direktur Utama PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan ISC adalah kompetisi terobosan karena kesulitan perizinan akibat PSSI dibekukan. Harapannya, ISC bisa menjadi terobosan jangka pendek agar sepak bola bisa tetap hidup.
     
Ide menggulirkan ISC muncul dalam rapat para pemilik klub ISL dengan direksi PT Liga, Sabtu (16/1). Sebanyak 18 klub ISL yang merupakan pemegang saham PT Liga, bahkan juga meminta sebagian pendapatan dari kompetisi ISC digunakan untuk menggelar kompetisi turunan di bawahnya, seperti U-21, Divisi Utama, Liga Nusantara, dan Piala Suratin. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016