Madiun (Antara Jatim) - Produksi sampah warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA) Kaliabu, Caruban, mencapai 27.000 meter kubik setiap harinya.
"Dari jumlah produksi tersebut, baru sekitar 10 persen saja yang mampu diolah oleh DKP untuk menjadi kompos," ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Madiun, Anang Sulistyono, di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, kondisi TPA Kaliabu saat ini belum melebihi kapasitas. Meski demikian, pihaknya ingin pengolahan sampah tetap berjalan tanpa menunggu TPA over kapasitas.
"TPA Kaliabu masih cukup, bahkan hingga 20 tahun lagi masih muat. Namun demikian, kami tidak ingin pengolahan sampah menunggu sampai TPA penuh. Saat ini pengolahan sampah terus dilakukan meski belum maksimal," kata dia.
Belum maksimalnya pengolahan sampah di TPA Kaliabu tersebut disebabkan karena terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki di TPA setempat.
Selain pengolahan sampah menjadi kompos, pengelolaan sampah di TPA Kaliabu juga dilakukan dengan sistem "open dumping", dimana sampah dihamparkan dan kemudian diuruk dengan tanah.
Anang menjelaskan, untuk mengurangi sampah yang ada di TPA, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan. Di antaranya di tahun 2016 kali ini, DKP baru mencoba pengolahan sampah diubah menjadi gas metan.
"Kami juga mencoba mengolah sampah menjadi pupuk pengembangan. Jadi yang sudah ada ini, yakni pupuk kompos, akan dipilah lagi menjadi pupuk organik, limbah plastik, dan limbah organik," terangnya.
Selain melakukan pengolahan sampah, DKP Kabupaten Madiun juga gencar melakukan sosialisasi tentang upaya pengolahan sampah sejak dari sumbernya.
Yakni, warga diminta untuk mengolah sampahnya sendiri di rumah masing-masing. Sehingga jumlah sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016