Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur jadi "trending topic" pemberitaan dalam beberapa hari terakhir, tapi topik yang disoroti justru tidak menggembirakan yakni tentang kejadian banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten setempat.

Sedikitnya terdapat puluhan desa dan ratusan rumah di beberapa kecamatan yang terendam banjir akibat meluapnya air sungai yang melintas kabupaten ini. Tidak sedikit pula, siswa sekolah yang harus diliburkan akibat adanya bencana banjir yang terjadi di Kota Udang Sidoarjo ini.

Semua itu permasalahannya cukup kompleks, salah satunya yakni budaya membuang sampah di sungai yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir.

Banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang di dalam sungai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Kondisi ini diperparah dengan letak geografis Kupaten Sidoarjo yang memjadi Kota Delta.  Dimana sebagian besar air sungai yang dilairkan langsung mengarah ke laut.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo, Bahrul Amin beberapa waktu lalu sempat menyebut, jika pada banjir kali ini disebabkan oleh tersumbatnya aliran sungai oleh sampah rumah tangga. Pihaknya mencatat, dalam sekali angkut bisa sampai empat truk sampah rumah tangga (di sungai) yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Sebagai salah satu solusi yang ditawarkan, yaitu dengan cara tidak membuang sampah di sungai. Selain itu, juga digalakkan program pemilihan sampah sebelum sampah-sampah tersebut dibuang ke TPA.

Papan peringatan dilarang membuang sampah di sungai yang dibuat untuk "menghalau" warga supaya tidak membuang sampah, ternyata hanya isapan jempol. Terbukti warga masih berbondong-bindong untuk membuang sampah rumah tangga ke sungai.

Yang menjadi perhatian saat ini adalah mengubah pola pikir masyarakat supaya tidak membuang sampah di sungai. Hanya itu. Tetapi, yang diperlukan saat ini adalah kemauan besar supaya budaya membuang sampah di sungai itu ditinggalkan.

Bahkan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah menerjunkan polisi sampah di wilayah perkotaan untuk memantau masyarakat yang akan membuang sampah ke sungai. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo menyatakan telah melakukan penindakan tindak pidana ringan terkait dengan pembuangan sampah ini.

Akankah Sidoarjo (dan juga daerah lainnya di Jatim) masih terus dihantui masalah banjir ?! Mari ubah budaya membuang sampah di Sungai.  Itu budaya "sampah" yang harus dibuang dari dalam diri kita sendiri.... (*).

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016