Bojonegoro (Antara Jatim) - Kodim 0813 Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ikut bersiaga menghadapi banjir luapan Bengawan Solo, dengan mengerahkan 50 personelnya, termasuk SAR, di daerah genangan banjir di sejumlah kecamatan.
     
"Personel kodim sudah bersiaga di daerah genangan banjir luapan Bengawan Solo, sejak sehari lalu," kata Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol. Kav. Donova Pripamungkas, di Bojonegoro, Rabu.
     
Dalam bersiaga, menurut dia, jajarannya dilengkapi dengan sebuah perahu karet, yang dipersiapkan untuk mengevakuasi bagi warga yang ingin mengungsi. Selain itu, juga dilengkapi berbagai kebutuhan lainnya, seperti tenda pengungsi, dan tanggul pasir.
     
"Tapi sampai saat ini belum ada warga yang pemukimannya terendam air banjir meminta untuk mengungsi," ucapnya.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan jajarannya dalam menghadapi luapan banjir Bengawan Solo, berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
     
"Personel kami siap kalau sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu menangani bencana banjir yang terjadi," katanya, menegaskan.  
     
Ia juga meminta jajarannya meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo di wilayahnya masing-masing.
     
"Kami sudah menginstruksikan di seluruh jajaran koramil di daerah genangan banjir untuk selalu melakukan pemantauan perkembangan banjir yang terjadi, dan melakukan langkah yang diperlukan untuk membantu masyarakat," paparnya.
     
Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menjelaskan BPBD belum membentuk posko bersama dengan melibatkan berbagai intansi terkait dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo, karena masih siaga II-hijau.
     
Meski demikian, katanya, di lapangan tetap dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait lainnya, dalam melakukan penanganan banjir yang terjadi, mulai dengan personel Kodim 0813, kepolisian resor (polres) juga dengan pihak lainnya.
     
"Posko bersama dengan melibatkan berbagai pihak akan dibuka kalau ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro masuk siaga merah (15,00 meter)," jelas dia.
     
Data di BPBD setempat, genangan banjir luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, mulai surut menjadi 14,25 meter (siaga II), Selasa pukul 18.00 WIB.
     
Warga yang terdampak sebanyak 718 kepala keluarga di 43 desa yang tersebar di 11 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Dander, Trucuk, Kota, Balen, Kanor, Dander dan Baureno.  
     
Banjir di wilayah setemp-at juga merendam tanaman padi seluas 1.062 hektare, palawija 144 hektare, selain merendam prasarana dan sarana umum seperti jalan desa. Dilaporkan sebuah rumah di Desa Ndengok, Kecamatan Padangan, mengalami rusak berat, akibat diterjang air banjir. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016