Surabaya,  (Antara) -  Prakirawan  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo mengingatkan nelayan dan perusahaan pelayaran agar berhati-hati karena ada peluang terjadinya gelombang tinggi di Laut Jawa pada 10-12 Fabruari 2016.

"Tidak ada gangguan siklon, tapi karena pola angin konvergensi di atas perairan Laut Jawa  sehingga angin cukup kencang dan gelombang tinggi. Karena itu, nelayan maupun pelayaran harus berhati-hati dalam beraktivitas," kata Staf Informasi dan Data BMKG Maritim tersebut  di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, tinggi gelombang perairan Laut Jawa pada 10-12 Februari diperkirakan mencapai 2,0 - 3,5 meter dan kecepatan angin berkisar 45-55 kilometer per jam.

Sementara itu, di perairan Samudera Hindia gelombang diperkirakan lebih tinggi yakni mencapai 2,0 - 5,0 meter dan kecepatan angin antara 55 - 65 kilometer per jam.    "Sedangkan arah angin di Laut Jawa maupun di Samudera Hindia dari barat dan barat laut," kata Eko menambahkan.

Angin kencang dan hujan lebat juga berpeluang di daratan. Kecepatan angin di daratan berkisar 35-45 kilometer per jam. Kendati lebih rendah dari kecepatan angin di perairan tapi tetap bisa memicu bencana.

Menyinggung terjadinya banjir di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, ia menjelaskan bahwa saat ini merupakan puncak musim hujan sehingga intensitas hujan tinggi dan bisa berdampak terhadap terjadinya banjir.

"Masyarakat harus menjaga saluran air agar bersih dari sampah yang dapat menyebabkan banjir," katanya.

Selain itu, masyarakat, utamanya masyarakat di kawasan pesisir, harus tahu waktu terjadinya pasang maksimum air laut agar bisa melakukan langkah antisipatif  jika terjadi air laut naik ke daratan.  (*)

Pewarta: Slamet Hadi Purnomo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016