Bojonegoro (Antara Jatim) - Petani di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memanen paksa puluhan hektare tanaman padi yang terendam air banjir luapan Bengawan Solo, Minggu.
    
Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro Khairuddin, Senin, mengatakan, petani di desanya hari ini bisa memanen paksa sekitar 20 hektare tanaman padi yang terendam air banjir.
    
Tanaman padi sekitar 20 hektare itu, menurut dia, seharusnya panen normalnya sekitar dua pekan lagi. 
    
"Tanaman padi yang dipanen paksa itu, rata-rata mengalami penurunan produksi sekitar 30 persen, karena gabah yang hijau harus dibuang," jelasnya.
    
Lebih lanjut ia menjelasnya di desanya juga masih ada lagi tanaman padi sekitar 25 hektare, yang hari ini belum berhasil dipanen petani, karena sudah ditenggelamkan air luapan Bengawan Solo.
    
"Perhitungan kerugian tanaman padi yang ditenggelamkan air banjir bisa mencapai Rp650 juta, karena gagal panen," jelas dia.
    
Ia mengaku belum tahu pasti kemungkinan petani di desanya masih akan memanen tanaman padinya yang ditenggelamkan air banjir.
    
"Kalau air banjir surut bisa saja dipanen, tapi kalau air terus meninggi, jelas sulit dipanen, sehingga akan gagal panen," ucapnya.
    
Ia juga menyebutkan di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, antara lain, di Desa Kadungsari, dan Lebaksari, juga ada petani yang memanen paksa tanaman padi, karena terendam air banjir luapan Bengawan Solo.
    
"Tapi tanaman padi yang dipanen paksa tidak seluas tanaman padi di desa kami," tuturnya.
    
Kepala Desa Banjaran, Kecamatan Baureno, Subhan, menambahkan tanaman padi di desanya seluas 140 hektare, yang pernah terendam air banjir bandang Kali Pundung Kembar, sudah berhasil dipanen petani, karena banjir sudah surut. 
    
"Kalau luapan Bengawan Solo tidak menjangkau desa kami, karena lokasinya tinggi," ucapnya, menambahkan.
    
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, terus merangkak naik hingga mencapai ketinggian 14,28 meter (siaga II), Senin pukul 16.00 WIB.
    
"Ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, masih akan terus merangkak naik, meskipun di daerah hulu Karangnongko, Kecamatan Ngraho, air Bengawan Solo mulai turun," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Solin. (*) 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016