Malang (Antara Jatim) - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur menempatkan radikalisasi dan narkoba sebagai musuh utama, karena kedua musuh itu sudah menyasar pelajar, santri, dan mahasiswa.

"Problem radikalisasi dan narkoba adalah dua isu utama yang membutuhkan peran serta IPNU untuk membentengi generasi muda," kata Ketua PW IPNU Jatim, Haikal Atiq Zamzami, dalam  Pembukaan Rakerwil IPNU Jatim di Pesantren Teknologi Ma'arif Singosari, Malang, Sabtu.

Menurut dia, kedua musuh itu juga telah banyak menyasar pelajar, santri dan mahasiswa yang merupakan kelompok sasaran IPNU, karena itu IPNU berkepentigan untuk menangkalnya.

"Tentu, IPNU tidak bisa sendirian, tapi kami akan melakukan gerakan yang sinergis, inovatif, mampu cepat berdaptasi dengan perubahan, dan senapas dengan kegigihan komitmen dan loyalitas pada Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah An Nahdliyah," katanya.

Oleh karena itu, sinergitas dan integritas merupakan dua nilai penting yang menjadi modal utama untuk menggerakkan roda organisasi dari Pengurus Wilayah (PW) hingga Pengurus Anak Cabang (PAC).

"Sebagai organisasi terdepan dalam kaderisasi di tubuh NU, IPNU berkomitmen untuk memfasilitasi sekaligus wadah pengembangan potensi individu kader yang mengabdikan diri di berbagai lini," kata peneliti JPIP (Jawa Pos Institut of Pro-Otonomi).

    
Kader Membanggakan

Dalam Rakerwil yang berlangsung dua hari (30-31 Januari 2016) itu, Menteri Agama (Menag) era Presiden Abdurahman Wahid, Prof KH Muhammad Tolhah Hasan, yang berkesempatan membuka Rakerwil menyampaikan IPNU harus mampu menjawab segala macam tantangan.

"Untuk program kerja harus menekankan program berbasis kreativitas, inovasi, karya dan memiliki karakter yang kuat. Sumber Daya Manusia yang berkualitas sudah sangat banyak, termasuk alumni yang tersebar di berbagai bidang. Manfaatkan secara cerdas," kata Tolhah Hasan.

Pendiri Universitas Islam Malang (Unisma) ini mencontohkan salah satu kader IPNU yang sukses dan cukup membanggakan yakni Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi selama dua periode itu).

"Dia (Azwar Anas) menjadi bupati terpilih dua periode, bahkan baru-baru ini mendapatkan penghargaan dunia karena berhasil mengembangkan potensi wisata di Banyuwangi," katanya.

Penulis buku "Islam Dalam Perspektif Sosio Kultural" itu menambahkan pihaknya optimistis ada yang seperti itu ke depan, meski tidak harus terjun di politik. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016