Malang (Antara Jatim) - Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang, Jawa Timur, sebagai pasar tradisional terbersih dan menjadi percontohan nasional bakal dilengkapi dengan troli sebagai fasilitas tambahan guna memudahkan konsumen dalam membawa belanjaannya.
"Inovasi dan fasilitas troli di pasar tradisional ini merupakan gagasan dari Wali Kota Malang Moch Anton dan menjadi satu-satunya di Tanah Air. Karena kondisi pasar yang cukup bersih dan nyaman, fasilitasnya pun juga harus ditambah," kata Kepala Dinas Pasar Kota Malang Wahyu Setianto di sela peresmian pengoperasian Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang, Jumat.
Selain dilengkapi dengan troli untuk memudahkan pengunjung dalam membawa belanjaannya, kata Wahyu, pasar tersebut juga dilengkapi dengan ruang ibu menyusui yang representatif. Hanya saja, untuk jumlah troli yang disiapkan masih belum banyak, yakni sekitar 20 unit.
Pasar Oro-Oro Dowo mulai direnovasi pada Agustus 2015 dengan anggaran bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp7 miliar itu rencananya akan diresmikan secara besar-besaran bersamaan dengan HUT Kota Malang 1 April mendatang serta "dipamerkan" kepada wali kota se-Asia Tenggara (ASEAN) dalam acara "Indonesian Creative and Culture Conference" (ICCC) di Malang.
Sementara itu, Wali Kota Malang Moch Anton dalam sambutannya mengatakan Pasar Oro-oro Dowo diproyeksi menjadi salah satu pasar wisata di Kota Malang. Dengan kondisi pasar yang sudah baik dan bersih, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) liar harus segera diminimalisasi.
"Pemkot Malang memproyeksikan Pasar Oro-Oro Dowo ini jadi pasar wisata yang bersih dan indah, apalagi lokasi pasar juga berdekatan dengan Hutan Kota Malabar, sehingga memperkuat akses wisatanya," ucapnya.
Menyinggung renovasi sejumlah pasar tradisional pada tahun ini, Anton mengatakan jika Pasar Oro-Oro Dowo sudah selesai renovasi dan dioperasikan, tahun ini Pemkot Malang juga mengajukan renovasi Pasar Bareng ke Kementerian Perdagangan, sehingga anggaran pembangunan nantinya dari APBN (pemerintah pusat)
"Presiden Jokowi dalam salah satu programnya konsentrasi pada pasar tradisional, sehingga Pemkot Malang menyesuaikan. Pasar tradisional ini nanti akan kita buat semi modern, tapi tidak meninggalkan sistem pasar tradisionalnya. Dan, tahun ini giliran Pasar Bareng yang kami bangun," tuturnya.
Hanya saja, lanjutnya, nantinya Pasar Bareng akan menjadi pusat oleh-oleh, sekaligus sebagai wahana pemasaran bagi produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Produk dari UMKM di daerah ini nantinya akan kita beri ruang untuk memasarkan produknya di Pasar Bareng yang baru," kata Anton.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Inovasi dan fasilitas troli di pasar tradisional ini merupakan gagasan dari Wali Kota Malang Moch Anton dan menjadi satu-satunya di Tanah Air. Karena kondisi pasar yang cukup bersih dan nyaman, fasilitasnya pun juga harus ditambah," kata Kepala Dinas Pasar Kota Malang Wahyu Setianto di sela peresmian pengoperasian Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang, Jumat.
Selain dilengkapi dengan troli untuk memudahkan pengunjung dalam membawa belanjaannya, kata Wahyu, pasar tersebut juga dilengkapi dengan ruang ibu menyusui yang representatif. Hanya saja, untuk jumlah troli yang disiapkan masih belum banyak, yakni sekitar 20 unit.
Pasar Oro-Oro Dowo mulai direnovasi pada Agustus 2015 dengan anggaran bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp7 miliar itu rencananya akan diresmikan secara besar-besaran bersamaan dengan HUT Kota Malang 1 April mendatang serta "dipamerkan" kepada wali kota se-Asia Tenggara (ASEAN) dalam acara "Indonesian Creative and Culture Conference" (ICCC) di Malang.
Sementara itu, Wali Kota Malang Moch Anton dalam sambutannya mengatakan Pasar Oro-oro Dowo diproyeksi menjadi salah satu pasar wisata di Kota Malang. Dengan kondisi pasar yang sudah baik dan bersih, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) liar harus segera diminimalisasi.
"Pemkot Malang memproyeksikan Pasar Oro-Oro Dowo ini jadi pasar wisata yang bersih dan indah, apalagi lokasi pasar juga berdekatan dengan Hutan Kota Malabar, sehingga memperkuat akses wisatanya," ucapnya.
Menyinggung renovasi sejumlah pasar tradisional pada tahun ini, Anton mengatakan jika Pasar Oro-Oro Dowo sudah selesai renovasi dan dioperasikan, tahun ini Pemkot Malang juga mengajukan renovasi Pasar Bareng ke Kementerian Perdagangan, sehingga anggaran pembangunan nantinya dari APBN (pemerintah pusat)
"Presiden Jokowi dalam salah satu programnya konsentrasi pada pasar tradisional, sehingga Pemkot Malang menyesuaikan. Pasar tradisional ini nanti akan kita buat semi modern, tapi tidak meninggalkan sistem pasar tradisionalnya. Dan, tahun ini giliran Pasar Bareng yang kami bangun," tuturnya.
Hanya saja, lanjutnya, nantinya Pasar Bareng akan menjadi pusat oleh-oleh, sekaligus sebagai wahana pemasaran bagi produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Produk dari UMKM di daerah ini nantinya akan kita beri ruang untuk memasarkan produknya di Pasar Bareng yang baru," kata Anton.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016