Madiun (Antara Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa Timur terus melakukan pengawasan intensif terhadap pergerakan jaringan teroris yang ada di wilayah hukum setempat, termasuk kemungkinan yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

Hal itu disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji seusai menjadi inspektur upacara pelepasan tim napak tilas Sang Pahlawan Alm. Komjen Pol Purn M. Jasin yang telah ditetapkan Presiden RI sebagai seorang pahlawan nasional dari kepolisian di Alun-Alun Kota Madiun, Senin. 

"Polisi terus pantau kemungkinan adanya jaringan teroris yang ada di Jatim. Tidak hanya umum tapi juga yang ada di dalam lapas. Semua diawasi intensif," ujar Irjen Pol Anton kepada wartawan. 

Guna memantau tersebut, pihaknya meminta semua jajarannya di polres daerah untuk mengetahui gerakan dan komunikasi para personel yang disinyalir terkait dengan kegiatan terorisme. 

"Polisi juga meminta keterlibatan masyarakat untuk membasmi terorisme agar tidak berkembang di Jawa Timur. Selain itu demi terciptanya kondisi Jawa Timur yang aman dan kondusif," kata dia. 

Ia menjelaskan, hasil pengawasan intensif yang dilakukan jajarannya, pergerakan teroris yang ada di wilayah Jawa Timur masih merupakan jaringan dalam negeri dan bukan jaringan dari luar negeri. 

Pihaknya dengan menggandeng sejumlah instansi terkait, termasuk pemerintah pusat dan daerah, terus berupaya memberantas keberadaan terorisme yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat dan keutuhan NKRI. 

Di antaranya dengan melakukan razia atau pemeriksaan kendaraan di titik-titik yang dianggap rawan pergerakan personel yang diduga memiliki kaitan dengan kegiatan terorisme. Seperti daerah perbatasan antarkabupaten dan antarprovinsi. 

Untuk itu, polisi mengimbau masyarakat agar tidak takut dengan teror yang dilakukan oleh kelompok radikal. Polisi meminta warga tetap waspada dan mengantisiasi jika ada hal-hal mencurigakan yang terjadi di daerahnya masing-masing. 

Sebelumnya, tim Densus 88 diketahui melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di berbagai daerah di tanah air, termasuk di wilayah Mojokerto pada akhir tahun 2015 lalu. Setelah itu, terjadi peledakan bom di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), hingga menewaskan sejumlah orang. 

Kasus tersebuthingga kini masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian guna mencari tahu jaringan mana yang bertanggung jawab atas peristiwa itu. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016