Pamekasan (Antara Jatim) - Masjid Miftahul Hidayaan binaan Pusat Peneletian dan Pengabdian kepada masyarakat (P3M) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan meraih penghargaan nasional sebagai juara harapan 3 dalam lomba Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) masjid.
"Keberhasilan STAIN Pamekasan dalam mengantar masjid binaannya masuk sebagai juara harapan 3 pada lomba posdaya masjid tingkat nasional ini, tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk Pemkab Pamekasan," kata Ketua STAIN Pamekasan Dr Taufiqurrahman dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Sabtu siang.
Taufiq mengatakan, keberhasilan ini, akan menjadi pintu masuk baik STAIN maupun Pemkab Pamekasan untuk mengembangkan dan mendorong para pengurus baik takmir atupun remaja masjid yang di Pamekasan agar lebih baik dalam upaya pemberdayaan keluarga sekitar masjid.
Lomba Posdaya Masjid yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), sengaja menggelar lomba posdaya masjid dengan tujuan, agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, akan tetapi menjadi pusat berbagai kegiatan umat Islam.
Masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan ini dinilai memiliki kepedulian kepada masyarakat, yakni mampu menggerakkan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar masjid dengan membuka berbagai jenis usaha.
"Penilaian lomba digelar selama 3 hari milai Kamis (14/1) hingga Sabtu (16/1) di Hotel Grand Candi, Semarang," kata Taufiqurrahman menjelaskan.
Hadiah yang berikan oleh Yayasan Damandiri kepada pengelola masjid binaan STAIN Pamekasan itu berupa uang tunai sebesar Rp15 juta, serta sebuah laptop.
Ketua P3M STAIN Pamekasan Dr Ainurrahman berharap, dengan diraihnya penghargaan itu, diharapkan masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan itu, akan menjadi masjid percontohan di Pulau Madura.
"Semoga kedepan masjid-masjid lain yang ada di Pulau Madura ini bisa ikut terlibat dalam memakmurkan masjid, dan tim posdaya masjid Miftahul Hidayah menjadi inspirator sekaligus motivator bagi pengurus masjid lainnya yang ada di Madura ini," harapnya.
Menurut Wakil Ketua II STAIN Pamekasan Achmad Muhlis, M.Ag, posdaya masjid itu sebenarnya merupakan upaya perberdayaan masyarakat berbasis masjid dalam banyak hal, seperti bidang akidah, ekonomi, dan sosial masyakat.
Ia menjelaskan, masjid Miftahul Hidayah merupakan salah satu masjid binaan P3M STAIN Pamekasan yang terletak di Desa Bulai, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Masjid ini, memang masuk nominator terbaik se-Jawa Timur, sehingga kemudian ditetapkan sebagai masjid yang mewakili Jawa Timur dalam lomba posdaya masjid nasional yang digelar oleh yayasan Damandiri.
"Dan masjid Miftahul Hidayah ini memang mampu memberdayakan masyarakat yang ada di sekitar masjid dalam bidang ekonomi. Jadi pengelola masjid memiliki usaha produktif, seperti seperti jasa potong rambut, jasa cuci motor, rumah belajar, ternak ikan lele, dan ternak kambing," katanya menjelaskan.
Tidak hanya itu saja, pengurus dan pengelola Masjid Mihtahul Hidayah ini juga mampu memberdayakan masyarakat di sekitar masjid dengan membuka usaha pengisian pulsa dan token listrik, pembuatan batu akik dan bonsai.
"Dengan demikian, kegiatan meramaikan masjid ini kan, bukan hanya dilaksanakan di dalam masjid saja, melainkan mampu diaplikasikan melalui perberdayaan masjid di segala bidang, sehingga masyarakat sekitar akan hidup rukun, damai, tentram sejahteta, serta berdaya dalam bidang ekonomi," katanya menjelaskan.
Muhlis menuturkan, pada zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid dijadikan tempat untuk mengatur strategi perang, pemberdayaan enokomi masyarakat dan berbagai jenis kebutuhan umat kala itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Keberhasilan STAIN Pamekasan dalam mengantar masjid binaannya masuk sebagai juara harapan 3 pada lomba posdaya masjid tingkat nasional ini, tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk Pemkab Pamekasan," kata Ketua STAIN Pamekasan Dr Taufiqurrahman dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Sabtu siang.
Taufiq mengatakan, keberhasilan ini, akan menjadi pintu masuk baik STAIN maupun Pemkab Pamekasan untuk mengembangkan dan mendorong para pengurus baik takmir atupun remaja masjid yang di Pamekasan agar lebih baik dalam upaya pemberdayaan keluarga sekitar masjid.
Lomba Posdaya Masjid yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), sengaja menggelar lomba posdaya masjid dengan tujuan, agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, akan tetapi menjadi pusat berbagai kegiatan umat Islam.
Masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan ini dinilai memiliki kepedulian kepada masyarakat, yakni mampu menggerakkan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar masjid dengan membuka berbagai jenis usaha.
"Penilaian lomba digelar selama 3 hari milai Kamis (14/1) hingga Sabtu (16/1) di Hotel Grand Candi, Semarang," kata Taufiqurrahman menjelaskan.
Hadiah yang berikan oleh Yayasan Damandiri kepada pengelola masjid binaan STAIN Pamekasan itu berupa uang tunai sebesar Rp15 juta, serta sebuah laptop.
Ketua P3M STAIN Pamekasan Dr Ainurrahman berharap, dengan diraihnya penghargaan itu, diharapkan masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan itu, akan menjadi masjid percontohan di Pulau Madura.
"Semoga kedepan masjid-masjid lain yang ada di Pulau Madura ini bisa ikut terlibat dalam memakmurkan masjid, dan tim posdaya masjid Miftahul Hidayah menjadi inspirator sekaligus motivator bagi pengurus masjid lainnya yang ada di Madura ini," harapnya.
Menurut Wakil Ketua II STAIN Pamekasan Achmad Muhlis, M.Ag, posdaya masjid itu sebenarnya merupakan upaya perberdayaan masyarakat berbasis masjid dalam banyak hal, seperti bidang akidah, ekonomi, dan sosial masyakat.
Ia menjelaskan, masjid Miftahul Hidayah merupakan salah satu masjid binaan P3M STAIN Pamekasan yang terletak di Desa Bulai, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Masjid ini, memang masuk nominator terbaik se-Jawa Timur, sehingga kemudian ditetapkan sebagai masjid yang mewakili Jawa Timur dalam lomba posdaya masjid nasional yang digelar oleh yayasan Damandiri.
"Dan masjid Miftahul Hidayah ini memang mampu memberdayakan masyarakat yang ada di sekitar masjid dalam bidang ekonomi. Jadi pengelola masjid memiliki usaha produktif, seperti seperti jasa potong rambut, jasa cuci motor, rumah belajar, ternak ikan lele, dan ternak kambing," katanya menjelaskan.
Tidak hanya itu saja, pengurus dan pengelola Masjid Mihtahul Hidayah ini juga mampu memberdayakan masyarakat di sekitar masjid dengan membuka usaha pengisian pulsa dan token listrik, pembuatan batu akik dan bonsai.
"Dengan demikian, kegiatan meramaikan masjid ini kan, bukan hanya dilaksanakan di dalam masjid saja, melainkan mampu diaplikasikan melalui perberdayaan masjid di segala bidang, sehingga masyarakat sekitar akan hidup rukun, damai, tentram sejahteta, serta berdaya dalam bidang ekonomi," katanya menjelaskan.
Muhlis menuturkan, pada zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid dijadikan tempat untuk mengatur strategi perang, pemberdayaan enokomi masyarakat dan berbagai jenis kebutuhan umat kala itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016