Bojonegoro (Antara Jatim) - Warga dua dusun di Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang tanahnya dimanfaatkan lokasi pembangunan Waduk Gongseng, sudah sepakat direlokasi menempati tanah Perhutani, juga di Kecamatan Temayang.
Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Sutanto, Jumat, mengatakan, pelaksanaan relokasi warga Dusun Kalimati dan Gansen, masih menunggu izin pemanfaatan lahan Perhutani dari Kementerian Kehutanan.
Ia mengaku tidak hafal jumlah warga yang sudah siap direlokasi, tapi secara prinsip warga Dusun Kalimati dan Gansen, sudah sepakat, dengan besarnya ganti rugi tanah, bangunan, juga tanaman, yang diumumkan tim penilai (appraisal).
Selain itu, lanjut dia, warga juga sudah sepakat menempati tanah yang akan menjadi lokasi pemukimannya yang baru, di kawasan tanah milik Perhutani.
"Warga memilih lokasi yang juga masih dekat lokasi Waduk Gonseng," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan perhitungan ganti rugi dalam pembebasan tanah, juga meliputi bangunan rumah, tanaman, mulai pohon mangga, nangka, juga pohon lainnya.
"Tim appraissal sudah mengumumkan besarnya ganti rugi. Warga dua dusun sudah sepakat dengan penentuan besarnya ganti rugi berdasarkan perhitungan tim appraiasal," katanya, menegaskan.
Dengan demikian, menurut dia, kalau izin dari Kementerian Kehutanan terkait pemanfaatan tanah Perhutani untuk relokasi warga sudah turun, maka pelaksanaan relokasi warga bisa dilaksanakan.
Meski proses relokasi belum dilaksanakan, katanya, pembangunan Waduk Gongseng, di Kecamatan Temayang, terus berjalan, yang sekarang ini mulai mengerjakan saluran penggelak dan saluran air.
"Pembangunan saluran penggelak dan saluran air sudah mencapai 18 persen," tandasnya.
Data dari Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, bahwa dalam pembangunan Waduk Gongseng, membebaskan 45 hektare tanah milik 260 kepala keluarga (KK) atau sekitar 830 jiwa warga Desa Kedungsari dan Papringan, Kecamatan Temayang.
Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak, dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare, mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare.
Selain itu, waduk juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik.
Pembangunan Waduk Gongseng dikerjakan kontraktor PT Hutama Karya, Jakarta, sejak 24 Desember 2013 sampai 2 Desember 2017. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016