Tulungagung (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, masih menyelidiki kasus penemuan mayat nenek berusia sekitar 70 tahun yang ditemukan tewas mengapung di tepi Sungai Brantas, Desa Ngujang, Kecamatan Ngantru.

"Dugaan sementara korban terpeleset dan tenggelam. Namun kami tidak menutup adanya kemungkinan lain," ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Andria Diana Putra di Tulungagung, Sabtu.
    
Ia memastikan, aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan pada kondisi mayat serta mengumpulkan beberapa keterangan dari saksi di lokasi kejadian, untuk mengetahui dugaan penyebab kematian korban.
    
Identitas mayat itu sendiri akhirnya diketahui setelah polisi menemukan beberapa helai pakaian yang diduga milik korban, atas nama Yaminem (70) warga Dusun Krajan Desa, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.
    
Andria mengatakan, berdasarkan hasil keterangan yang dihimpun dari beberapa saksi diduga korban meninggal akibat terpeleset saat mandi di tepi Sungai Brantas.
    
Indikasi itu diperkuat dengan bukti hasil visum luar oleh polisi dan tim dokter/medis, dimana tidak ditemukan ada bekas luka pada tubuh korban.
    
Selain itu, barang bawaan milik korban juga masih utuh di pinggir sungai.
    
"Kemungkinan besar mayat meninggal akibat terpeleset saat mandi, kendati demikian kami akan melakukan otobsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya," tegas Andria.
    
Kasus penemuan mayat yang sempat membuat gempar warga di sekitar Sungai Brantas itu terjadi pada Jumat (1/1) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
    
Berdasarkan informasi beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian, Yaminem sempat terlihat sekitar pukul 10.00 WIB.
    
Saat itu, korban dihantarkan oleh seorang yang tidak dikenal ke lokasi Sungai Brantas dengan menggunakan becak.
    
Sesampainya dilokasi, korban langsung menuju bibir sungai dan bersamaan itu langsung mengambil air selayaknya seperti orang mandi.
    
"Kemudian tukang becak langsung pergi. Saat itu saya hanya melihat Yaminem mandi di pinggir sungai," tutur Subur, salah satu saksi warga sekitar.
    
Dia melanjutkan, beberapa saat berselang tiba-tiba Yaminem menghilang dari lokasi tersebut.
    
Namun, sekitar pukul 13.00 WIB dirinya melihat sesosok mayat mengapung di permukaan sungai dan berputar-putar terbawa arus.
    
Melihat hal tersebut, dirinya langsung menghubungi warga lainnya untuk membantu mengevakuasi mayat tersebut.
    
"Karena sungai sangat dalam, makanya kami menunggu agar mayat agak ketepi untuk melakukan evakuasi," ungkapnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016