Bojonegoro (Antara Jatim) - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merenggut nyawa tujuh warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dari 453 penderita sejak 1 Januari lalu, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Sunhadi, di Bojonegoro, Selasa.
     
Ia menjelaskan jumlah penderita DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit (RS) milik pemerintah kabupaten (pemkab) ada kecenderungan meningkat dalam dua bulan terakhir.
     
Oleh karena itu, lanjutnya, kewaspadaan dalam menghadapi serangan nyamuk "aedes aegypti" di daerahnya, terus ditingkatkan, di awal musim hujan ini. 
     
"Jumlah penderita DBD tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya 151 penderita, di antaranya, tiga warga meninggal dunia," jelasnya.
     
Menghadapi hal itu, ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran DBD dengan melakukan gerakan 3 M yaitu menguras, mengubur dan menutup, tempat sarang nyamuk.
     
"Pengasapan hanya membunuh nyamuknya. Jentik-jentiknya tidak ikut mati, sehingga gerakan 3 M sangat dibutuhkan, untuk bisa membasmi jentik-jentiknya," katanya. 
     
Mengenai peningkatan penderita DBD dibenarkan Direktur RSUD Sumberrejo di Kecamatan Sumberrejo, Ani Pujiningrum, yang menyebutkan sekarang ini ada 16 penderita DBD yang menjalani rawat inap.
     
"Jumlah penderita November ini, lebih banyak dibandingkan Oktober yang hanya sembilan penderita," ucapnya.
     
Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Hariyono, menjelaskan jumlah penderita DBD yang menjalani rawat inap 18 penderita selama November.
     
"Ya, ada kecenderungan jumlah penderita DBD meningkat dibandingkan Oktober lalu," ucapnya, menegaskan.
     
Namun, menurut Direktur RSUD Padangan, Kecamatan Padangan, Ninik Susmiati, jumlah penderita DBD yang menjalani rawat inap sebanyak tujuh penderita, selama November, menurun dibandingkan Oktober sebanyak 12 penderita.  
     
Data di Dinkes setempat, pada 2012, jumlah penderita DBD sebanyak 657 warga, di antaranya, empat warga meninggal dunia, sedangkan pada 2013, dengan jumlah penderita 284 warga, di antaranya, enam warga meninggal dunia.
     
Pada 2014, dengan jumlah penderita 151 warga, di antaranya, tiga warga meninggal dunia, dan pada 2015, dengan jumlah 453 warga, di antaranya, tujuh warga meninggal dunia.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015