Magetan (Antara Jatim) - Seorang bocah sekolah dasar (SD) warga Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa, ditemukan tewas akibat tenggelam di Embung Duwet Sewu yang berada tak jauh dari rumahnya. 
     
Saksi kejadian yang merupakan warga sekitar, Rohmat, mengatakan, korban bernama Sheyla Fitriani (8), siswa kelas 2 SDN 2 Baleasri. Saat kejadian, korban bersama tiga orang temannya sedang bermain di sekitar embung setelah jam olah raga sekolah.
     
"Awalnya ia dan seorang temannya yang bernama Rani sedang bermain di pinggir embung. Tiba-tiba, kedua anak itu terpeleset dan masuk ke dalam air," ujar Rohmat.
     
Keduanya lalu berteriak meminta tolong. Kedua temannya yang lain bernama Iqbal dan Rosa lalu berusaha menolong. 
     
Akhirnya, Rani berhasil diselamatkan, sedangkan korban terburu tenggelam ke dasar embung. Ketiga bocah tersebut lalu meminta pertolongan warga sekitar.
     
"Warga lalu melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban namun sudah dalam keadaan meninggal. Korban lalu dievakuasi," kata Rohmat.
     
Setelah dievakuasi, jasad anak keempat dari pasangan Joko dan Lanjar tersebut lalu dibawa ke ruang jenazah RSUD dr Sayidiman Magetan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
     
Hasil pemeriksaan petugas kesehatan dan kepolisian, tidak ditemukan adanya kekerasan fisik. Korban diyakini meninggal akibat tenggelam karena tidak dapat berenang.
     
Setelah proses pemeriksaan, jasad korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
     
Keluarga dan para guru korban tak kuasa menahan tangis saat jasad korban dibawa pulang ke rumah duka. Pihak keluarga meminta sekolah untuk ikut mengawasi anak didiknya saat jam sekolah masih berlangsung. 
     
Kepala SDN 2 Baleasri, Sutarji, mengaku, korban tidak pamit kepada gurunya saat meninggalkan sekolah untuk bermain di sekitar embung bersama temannya. 
     
"Saat itu memang jam kosong setelah jam olah raga. Dia memang tidak pamit. Sekolah memastikan tidak akan diberi izin jika ada muridnya yang meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran selesai," kata Sutarji.
     
Setelah dibersihkan dan dishalatkan, jasad Sheyla Fitriana lalu dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat dengan diiringi doa dari orang tua, keluarga, tetangga, teman sekolahnya, dan para guru.  (*)
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015