Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan anggaran kepemudaan pada 2016 sebesar Rp10 miliar untuk pembinaan mental remaja, seperti pengembangan pemuda wirausahawan, pemuda pelopor, sosialisasi pemahaman bahaya narkotika dan kenakalan remaja, serta pembentukan pemuda relawan bencana.

"Dengan cara seperti itu diharapkan ada kenaikan yang positif pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun berikutnya," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya Afghani Wardhana di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, jika pada tahun 2015, anggaran kepemudaan telah disiapkan sebanyak Rp8 miliar, maka penambahan anggaran sebesar Rp2 miliar ini, nantinya terfokus untuk sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS, serta pembentukan satuan tugas (Satgas) anti Narkotika yang bersinergi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya.

"Harapannya, para pemuda ini nantinya bisa berada di garda terdepan dalam pemberantasan narkotika," katanya.

Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Kota Surabaya, Samsul Bahri Nusri menjelaskan total jumlah pemuda yang ada di Kota Surabaya sekitar 800 ribu jiwa. Hal tersebut merupakan jumlah yang cukup banyak.

Apabila pemuda tersebut nantinya tidak difasilitasi dan diarahkan, lanjut dia, maka dikhawatirkan akan menjurus ke hal negatif. Tugas Dispora adalah memfasilitasi para pemuda potensial, salah satunya dengan mengadakan berbagai event seperti sosialisasi dan mencari bibit unggul seperti pemuda wirausaha dan pemuda pelopor yang mampu menginspirasi.

"Melalui berbagai event kepemudaan, diharapkan mampu mencari pemuda pelopor yang mampu dijadikan inspirasi bagi segala pihak," ujar Samsul.

Samsul juga memberikan contoh seorang pemuda pelopor yang masih berstatus mahasiswa Universitas Airlangga yang mampu menginspirasi dengan cara mengajar mengaji masyarakat miskin kota dan mereka yang terpinggirkan mulai, pemulung, anak jalanan, pengamen, hingga mantan pekerja seks komersial (PSK) yang berlokasi di stren sungai jagir.

"Kami terkadang melakukan jemput bola kepada para peserta pemuda pelopor, maklum orang-orang yang menginspirasi ini terkadang enggan untuk mendaftar. Selain itu kamu juga menyebarkan informasi melalui leafet yang ditempatkan di Kecamatan, kelurahan serta balai milik warga yang tersebar di seluruh Kota Surabaya," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Dispora Surabaya melakukan target pelatihan sebanyak 1200 pemuda per tahun.

Pelatihan pemuda ini nantinya juga bersinergi dengan stakeholder yang professional di bidangnya. Sebanyak 40 persen pemuda telah lahir melalui pelatihan ini.

Untuk pemuda yang ingin bergabung dengan pelatihan ini, syaratnya para partisipan wajib memiliki produk, berusia 16-30 tahun karena masih dalam usia produktif.

"Kami bekerja sama dengan beberapa event yang cukup menyedot animo para anak muda seperti Sunday Market sebagai lahan pamer produk hasil pelatihan. Dengan cara seperti itu, diharapkan bisa mempermudah pemasaran para wirausaha muda ini," ujarnya.

Untuk tahun mendatang, lanjut dia, target untuk menciptakan wirausaha muda juga dipastikan akan naik menjadi 50 persen. Kenaikan tersebut juga tergantung minat dan bakap para anggota pelatihan wirausaha ini sendiri.

Nantinya, ketika brand tersebut sudah dikenal oleh masyarakat, Pemkot Surabaya juga berusaha melindungi merek dagang dengan cara membantu pendaftaran merek dagang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015