Surabaya (Antara Jatim) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai daerah se-Jawa Timur (Jatim) saling beradu kreatifitas dan inovasi di Lomba Karya Cipta Siswa (LKCS) SMK 2015 selama lima hari sejak Senin (23/11) hingga Sabtu (28/11).

"Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa SMK memiliki inovasi dan kreatifitas terkait produk-produknya agar berguna bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim, Saiful Rachman di kantor UPT Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK) Disdik Jatim, Jumat.

Ia mengatakan, produk-produk hasil karya siswa SMK nantinya akan ditawarkan kepada pengusaha atau industri untuk diproduksi secara masal, agar nantinya bisa digunakan oleh masyarakat.

"Hasil karya siswa ini memang masih produk kasar, belum memperhatikan penampilan, sehingga produknya bisa dikemas lebih bagus, lebih efisien, memiliki nilai jual dan murah," tuturnya seusai meninjau hasil karya cipta teknologi tepat guna siswa SMK.

Menurut dia, banyak hasil inovasi siswa SMK di UPT PPPK yang masih belum selesai, jadi bukan tidak terurus, namun karena produk para siswa sifatnya perlu penyempurnaan dari sisi estetika dan lainnya.

Di sisi lain, Kepala UPT PPPK Disdik Jatim, Sumardiono menyatakan bahwa akan fokus memberikan sertifikasi uji kompetensi siswa SMK dan profesi lainnya secara gratis, namun khusus bagi mereka yang berasal dari luar Provinsi Jatim akan dikenakan biaya.

"Yang mengajukan sertifikasi akan dipungut biaya, namun khusus bagi mereka yang berasal dari luar Provinsi Jatim, sedangkan yang berdomisili di Jatim akan digratiskan," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, sementara ini karya siswa di UPT PPPK belum diproduksi massal karena belum ada payung hukum yang menerangkan bahwa lembaga tersebut sebagai produsen, namun baru sebagai tempat pelatihan.

"Meski demikian kami siap memproduksi massal peralatan yang ada, jika ada payung hukum yang diterbitkan gubernur Jatim, bahkan Kementerian Pendidikan. Jangan sampai produksi massal justru berujung masalah hukum," terangnya.

Sementara itu, siswa kelas XI SMKN 1 Purwoasri Kediri, Febriano Setianto membuat bahan bakar berbahan pucuk tebu yang dibuang oleh pabrik tebu. Siswa Jurusan Teknik Otomotif ini menjelaskan teknik pembuatannya.

"Pertama pucuk tebu digiling dan dicampur air dan disimpan tiga hari setelah sebelumnya diberi ragi. Selanjutnya proses distilasi dan menghasilkan 300 mililiter berkadar alkohol 25 persen. Distilasi dilakukan sampai tiga kali hingga menghasilkan 150 mililiter dengan kandungan alkohol 65-70 persen," tandasnya.

Dalam LKCS SMK 2015, ada lima bidang yang dilombakan, yaitu bidang elektro, bidang teknik mesin, tata busana, teknik otomotif dan tata boga. Masing-masing bidang diikuti 20 siswa, sehingga total siswa yang mengikuti sekitar 100 siswa. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015