Kediri (Antara Jatim) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Kediri, Jawa Timur, mengatakan peminat bahan bakar baru jenis pertalite kini semakin tinggi, terbukti semakin banyaknya stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang meminta kiriman ke Pertamina.
"Dari laporan yang masuk, rata-rata satu SPBU itu bisa menghabiskan 1 ton per hari, dan trennya semakin meningkat," kata Ketua Hiswana Migas Kediri David Tompo Wahyudi saat dikonfirmasi terkait dengan penggunaan pertalite di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, selama resmi diedarkan ke masyarakat bahan bakar tersebut, semakin banyak SPBU di Kediri yang menyediakan pertalite. Mereka juga menilai, pemasukan dari jenis bahan bakar itu juga lebih besar ketimbang dari jenis bahan bakar lainnya.
"Kadang ada keterlambatan pengiriman, namun melihat animonya masyarakat semakin menyukai dan itu terbukti tidak ada kerak di kabulato dan menjadi lebih irit," paparnya.
Ia juga mengatakan meningkatnya animo masyarakat menggunakan bahan bakar jenis pertalite, secara tidak langsung mengurangi konsumsi bahan bakar jenis lain misalnya pertamax. Namun, penurunan sampai berapa persen, David mengatakan masih dalam jangka normal dan tidak terlalu signifikan.
"Konsumsi pertamax turun, tapi tidak terlalu signifikan," ujarnya.
Di sejumlah SPBU Kota Kediri, Permintaan bahan bakar jenis pertalite semakin tinggi. Misalnya di SPBU Mauni, Kelurahan Pesantren, Kota Kediri. Saat awal peluncuran produk Pertamina itu, SPBU di temaptnya hanya memesan 16 ribu liter, namun karena semakin banyak masyarakat yang menggunakan bahan bakar itu, akhirnya stok ditambah.
"Per hari rata-rata 1-2 ton untuk pertalite, dan secara total pada Oktober ini, kami sudah pesan 32 ribu liter. Jumlah ini naik dibanding pesanan di awal yang hanya 16 ribu liter," kata Pengawas SPBU Mulyono.
Menurut dia, permintaan pertalite cukup bagus, namun di tempatnya bekerja tidak mengurangi permintaan bahan bakar lain. Biasanya, setiap kali pengiriman sampai solar dikirim 8 ribu liter dan premium sampai 10 ribu liter.
Hal yang sama juga terjadi di SPBU Joyoboyo, Kediri. Di SPBU ini, pertalite dikirim sampai 8.000 liter setiap empat hari sekali. Namun, dengan adanya pertalite, pengelola juga tidak mengurangi kuota bahan bakar lain.
Pengawas SPBU Joyoboyo Kediri Wiyono mengatakan, permintaan untuk pengiriman bahan bakar lain masih sama, yaitu untuk premium sampai 16 ribu liter per hari, dan solar 24 ribu liter setiap tiga hari sekali.
"Konsumsi pertalite cukup bagus, banyak pengendara yang menggunakannya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015