Surabaya (Antara Jatim) - Surabaya merupakan satu-satunya kota di dunia yang memiliki 11 benteng dan bunker pertahanan pantai, diantaranya Kedungcowek, PAL, Semambung (Indro/Gresik), Kalidawir (Bulakbanteng), dan sebagainya.

"Tidak ada kota di dunia yang dikelilingi 11 benteng dan bunker pertahanan, tapi benteng yang relatif utuh itu di Kedungcowek, tapi masih ditutupi semak belukar," kata penulis buku 'Benteng-Benteng Surabaya' Ady Setyawan di Surabaya, Sabtu.

Dalam diskusi buku "Benteng-Benteng Surabaya" di Galeri HoS Surabaya, alumni Teknik Sipil ITS Surabata itu menjelaskan benteng pertahanan di Kedungcowek itu masih menyisakan bekas peluru yang menembus dindingnya.

"Kami dari (Komunitas) Roodebrug Soerabaia mengetahui hal itu, karena kami pernah membersihkan bekas benteng pertahanan di Kedungcowek itu, tapi panjang benteng di sana sekitar 700 meter atau hampir satu kilometer," katanya.

Menurut dia, Benteng Kedungcowek itu ada di sisi kanan dari Jembatan Suramadu (sisi Surabaya). "Benteng ini menjadi benteng pertahanan para pejuang saat melawan armada kapal perang Inggris yang datang dari arah Perak," katanya.

Perlawanan para pejuang dari Benteng Kedungcowek pada 27 November 1945 (pasca-Pertempuran 10 November 1945) itu menyebabkan 200 pejuang tewas di benteng pertahanan itu.

"Tapi, 200-an pejuang itu hingga kini tewas tanpa nama dan tanpa penanda di lokasi itu, padahal Helikopter Inggris jatuh berkat tembakan dari benteng itu. Tokoh di benteng itu bernama Jansen Rambe dan pernah menjadi Komandan Batalyon Mayangkara pada tahun 1951-1952," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015